Senin, 15 Juni 2009

Mengapa Proklamasi dilaksanakan saat bulan Ramadhan ?

Hari Jumat dibulan Ramadhan, pukul 05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945memancar diufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun.Parapemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumahLaksamanaMaeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teksProklamasihingga dinihari. Mereka, telah sepakat untukmemproklamasikankemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di rumahSoekarno, JalanPegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi.Bung Hattasempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada persdankantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasidanmenyebarkannya ke seluruh dunia ( Hatta, 1970:53 ).

MenjelangpelaksanaanProklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur56 cukupsibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada Mr.Wilopo untukmempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofondan beberapapengeras suara. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S.Suhud untukmempersiapkan satu tiang bendera. Karena situasi yangtegang, Suhudtidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih adadua tiangbendera dari besi yang tidak digunakan. Malahan ia mencarisebatangbambu yang berada di belakang rumah. Bambu itu dibersihkan dandiberitali. Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah.Bendera yangdijahit dengan tangan oleh Nyonya Fatmawati Soekarno sudahdisiapkan.Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnyaberukurantidak sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkanuntuk bendera.

Sementaraitu, rakyat yang telah mengetahui akandilaksanakan ProklamasiKemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarnotelah dipadati oleh sejumlahmassa pemuda dan rakyat yang berbaristeratur. Beberapa orang tampakgelisah, khawatir akan adanya pengacauandari pihak Jepang. Mataharisemakin tinggi, Proklamasi belum jugadimulai. Waktu itu Soekarnoterserang sakit, malamnya panas dinginterus menerus dan baru tidursetelah selesai merumuskan teksProklamasi. Para undangan telah banyakberdatangan, rakyat yang telahmenunggu sejak pagi, mulai tidak sabarlagi. Mereka yang diliputisuasana tegang berkeinginan keras agarProklamasi segera dilakukan.Para pemuda yang tidak sabar, mulaimendesak Bung Karno untuk segeramembacakan teks Proklamasi. Namun, BungKarno tidak mau membacakan teksProklamasi tanpa kehadiran MohammadHatta. Lima menit sebelum acaradimulai, Mohammad Hatta datang denganpakaian putih-putih dan langsungmenuju kamar Soekarno. Sambil menyambutkedatangan Mohammad Hatta, BungKarno bangkit dari tempat tidurnya, laluberpakaian. Ia juga mengenakanstelan putih-putih. Kemudian keduanyamenuju tempat upacara.

MarwatiDjoened Poesponegoro ( 1984:92-94 )melukiskan upacara pembacaan teksProklamasi itu. Upacara ituberlangsung sederhana saja. Tanpa protokol.Latief Hendraningrat, salahseorang anggota PETA, segera memberiaba-aba kepada seluruh barisanpemuda yang telah menunggu sejak pagiuntuk berdiri. Serentak semuaberdiri tegak dengan sikap sempurna.Latief kemudian mempersilahkanSoekarno dan Mohammad Hatta majubeberapa langkah mendekati mikrofon.Dengan suara mantap dan jelas,Soekarno mengucapkan pidato pendahuluansingkat sebelum membacakan teksproklamasi

***Cerita diatas adalahcukilan kisah di harijumat tanggal 9 Ramadhan 1364 yang bertepatandengan 17 Agustus 1945,yaitu cukilan kisah prokamasi kemerdekaanRepublik Indoensia. Kinidelapan Windu jaraknya dari hari itu RepublikIndoensia telah merdeka.Sebuah kemerdekaan yang merupakan rahmat AllahSWT. Sehingga tidaksalah bila dalam pembukaan UUD 1945 tertulis:"Dengan rahmat Allah SWTbangsa Indonesia telah sampai kepada pintugerbang kemerdekaan". Sebab,tanpa rahmat Allah SWT, rasanya mustahilbangsa Indonesia mencapaipintu kemerdekaan. Kalimat "rahmat Allah SWT"yang tertuang padapembukaan UUD 1945 tersebut, sesuai dengan haditsNabi saw yangberbunyi;"Bulan Ramadhan pase pertamanya adalahrahmat,pertengahannya adalah maghfirah (ampunan) dan akhiirnyaadalahkebebasan dari api neraka". (HR: Muslim).Bukankahproklamasikemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 9 Ramadhan yangmerupakanfase pertama bulan Ramadhan yang penuh rahmat? Subhanallah !!.Inilahyang harus dipahami umat islam, sehingga umat Islam tidakbersikapsekuler dan nasionalis buta.

Untuk itu, dalammemperingati harikemederkaan RI dan mendekati masuknya bulan Ramadhan,hendaknya umatIslam mengintrospeksi mengapa kini umat islam terpuruk dibangsanyasendiri?, mengapa umat islam menjadi tamu di negerinyasendiri. Apakahmemang telah terjadi pergeseran akidah dan semangatantara umat Islamdahulu dengan umat Islam kini? Jika dulu asset bangsayang dirampaskita rebut kembali, kini sebaliknya, asset negara dijualke pihakasing? Jika dulu setiap kita mempersembahkan apa saja untuknegara,kini justru merampas harta negara untuk kepentingan dirinya.Jika duluberjuang demi agama dan umat, kini berjuang hanya untuk dunia.Apakahini yang menyebabkan bangsa ini terpuruk?.

Dalam Ramadhanyangakan kita masuki nanti-lah waktu yang tepat untuk membersihkanhati,meluruskan niat, dan memompa semangat spritual dan semangat juang.Olehkarena itu, dalam hidupnya Nabi saw tidak pernah meninggalkanmomenRamadhan sebagai charger (pengisi) kekuatan iman dengancaraberi'itikaf.

Proklamasi kemerdekaan terjadi pada bulanRamadhandan kemenangan-kemenangan pun banyak terjadi pada bulanRamadhan.Marilah kita isi kemerdekaan in dengan semangat Ramadhan.Semangatmembangun lahir dan batin. Semangat berjuang mencari ridhoAlllah SWT.Semoga kita dapat meraih kembali kemerdekaan yang hakiki.Amin.

by Aries

Sumber : http://ariesgoblog.wordpress.com/

Tidak ada komentar: