Kamis, 01 Januari 2009

Catatan Andrie Wongso: Mengenali Jati Diri

Catatan Andrie Wongso
Mengenali Jati Diri
Penulis : Andrie Wongso

Talk Show AW Success Wisdom & Motivation di Radio Sonora, Selasa (2 Februari 2010) ini amat menarik. Saya membawakan tema MENGENALI JATI DIRI. Tema ini penting karena ketidakmampuan mengenali jati diri mengakibatkan kita tidak mampu mengembangkan potensi-potensi terbaik yang dimiliki. Perjuangan tanpa dilandasi oleh keyakinan dan kepercayaan diri yang kuatakan mudah kendur dan menyulitkan kita meraih sukses yang diinginkan.

Namun jika sudah mengetahui siapa diri kita, jalan menuju sukses luar biasa sudah terbuka. Ini seperti cerita yang saya bawakan pagi tadi.

Ada seekor anak macan yang merasa jadi kambing dan bersuara seperti kambing karena dibesarkan oleh ibu kambing. Suatu hari, seekor macan besar yang sedang berburu melihat suatu hal yang aneh: ada anak macan berlari ketakutan di antara kambing-kambing yang menyelamatkan diri. Ia menangkapnya dan mengatakan, "Kamu bukan kambing! Kamu adalah macan... sama seperti aku!" Macan kecil tak percaya. Maka, macan besar membawanya ke tepi danau yang jernih agar si macan kecil bisa melihat bayangannya. Macan kecil pun terkejut.

Sesaat setelah menyadari kenyataan itu, seketika naluri sebagai seekor macan pun menyeruak. Ia menoleh ke arah macan besar yang sedang mengaum keras menunjukkan rasa senang dan kemenangannya. Macan kecil pun mulai menirukan perilaku macan besar. Dengan penuh percaya diri sambil membusungkan dada, ia mengaum kencang. "Aku bukan kambing..! Aku adalah macan..! Aku adalah raja hutan! Penguasa rimba yang gagah berani!!"

Tidak lama kemudian, ada pendengar yang menelepon. Ia menanyakan bagaimana memotivasi diri agar sukses, padahal ia hanya seorang tunanetra. Saya pun menjawab, kita tak perlu memposisikan diri sebagai manusia yang lemah. Hidup itu sudah merupakan karunia yang luar biasa. Setiap orang pasti lahir dengan kelebihan-kelebihannya. Sebagai tunanetra pun kita pasti punya potensi yang dimiliki. Jika kita menjadi pemijat, jadilah pemijat yang melayani sepenuh hati dan memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga pelanggan akan datang dan datang lagi. Pelanggan yang puas akan memberitahukan pada calon pelanggan lain sehingga jumlah pelanggan kita akan bertambah banyak.

Ada penggemar lain, yaitu Pak Eng Han. Ia mantan pekerja di perusahaan multinasional yang sejak 20 tahun lalu mengalami kebutaan. Kekurangan fisik itu memang menjadi hambatan, tetapi ia tak mau menyerah. Ia masih punya kelebihan yang dimilikinya yaitu mengajar matematika. Lalu ia pun memulai hidup baru sebagai guru privat matematika.

Maka, siapa pun kita, dengan mengenali jati diri kita bisa mengoptimalkan kelebihan-kelebihan, atau potensi luar biasa yang dimiliki sehingga bisa sukses. Selama berjuang keras, sukses pasti kita dapat!

Tidak ada komentar: