Minggu, 01 Februari 2009

Biarin!. (Kisah Kodok Berhasil Naik Puncak Menara)

BIARIN!…

Aneh kedengarannya tema ini, “biarin!” , bukan tanpa maksud saya membawakan tema ini. Kadang kita sehari-sehari tentunya akrab dengan kata-kata ini. Pemakaiannya tentu bisa berkonotasi negatif maupun positif. Terkesan kita egois memang menggunakan kata ini, seolah tidak peduli dengan orang lain. Tentunya saya akan menggunakan kata ini untuk hal yang positif. Pemakaian kata ini untuk hal negatif akan bisa membawa seseorang ke lembah jurang kehancurannya lambat atau cepat. Kita tentu tidak menginginkan hal itu bukan? Kenikmatan sementara hingga akhirnya celaka.

Atau bisa jadi kita tidak akan meraih kesuksesan hidup karena kita membiarkan diri selalu dengan gaya dan cara lama yang jelas-jelas tidak membawa perubahan yang berarti buat hidupnya.

Nah bagaimanakah pemakaian untuk hal yang positif? Pernah dengar cerita kodok yang berlomba menaiki menara tinggi. Dari 100 kodok yang berlomba hanya 1 yang berhasil.

99 kodok hanya mampu naik beberapa tingkat saja setelah itu terjatuh. Ketika perlombaan berlangsung banyak sekali teriakan dari penonton yang mengejek, mencibir, mencela dan beberapa komentar negatif bahwa mana mungkin bisa mencapai menara yang tinggi tersebut. Tetapi ada satu kodok yang berhasil ke puncak menara, dan ketika dia ditanya kenapa bisa mencapai puncak. Sang Juara Kodok menjawab bahwa yang sangat membantu saya mencapai semua itu karena saya TULI, sehingga saya tidak mendengar suara-suara lain selain suara hati bahwa ia harus mencapai puncak itu. Suara hati itu lah yang terus memompa semangat untuk menuju puncak meraih sukses.

Cerita kodok tadi hanya sebuah dongeng tetapi memberi pelajaran kepada kita bahwa ternyata sebagaian besar kegagalan kita bisa jadi dipengaruhi oleh suara dan komentar negatif yang masuk ke diri kita. Dengan berbagai komentar seperti “tidak berbakatlah”, “tidak akan mampulah”, “mana mungkin”, “terlalu sulit”, “mustahil buat kamu”, “yang sudah-sudah juga ga berhasil”,” resikonya besar” dan banyak lagi komentar-komentar yang menjadikan kita ciut sebelum bertanding, banyak pertimbangan yang ga perlu sebelum memulai, sampai akhirnya tertunda dan tidak jadi dilaksanakan. Padahal kita tahu bahwa kegagalan itu awal dari sebuah kesuksesan, gagal itu biasa, kita tahu bahwa penemuan besar yang ada sekarang bermula dari sebuah kegagalan besar, lihatlah bagaimana edison membuat lampu, wright bersaudara merintis pembuatan pesawat, Kol.Sanders meramu bumbu kentucky Fried Chicken.dll. mereka semua berangkat dari puluhan bahkan ratusan kegagalan. Kegigihan dan keuletan mereka patut kita contoh.

Saat kita bayi, kita mungkin tidak akan bisa berdiri bahkan berjalan jika sang ibu atau saudara-saudara memberi komentar negatif seperti “ awas jatuh , diam aja ditempat”,” anakku, jangan berdiri nanti jatuh”, “duduk aja, nanti ibu selalu bawakan kesukaanmu”. “kalo jatuh ibu repot, diam dan duduk aja” dll. Komentar negatif tadi tentunya tidak pernah kita dengar, jahat banget kalo itu terjadi. Biasanya dan sudah lajim adalah komentar positif seperti “ hayo belajar jalan de”, “hayo coba berdiri”, “hayo ibu bantu”,” wah pintar terus coba lagi”.dll

Lalu apa hubungannya dengan Tema “biarin” tadi. ketika kita akan melakukan sesuatu yang kita yakini bahwa ini adalah jalan menuju kesuksesan kita, maka cobalah bersikap “Tuli” dulu terhadap semua komentar negatif dan katakanlah “biarin!…dia mau ngomong apa, toh dia tidak bertanggungjawab terhadap kesuksesanku..” kecuali kalo dia mau bertanggung jawab terhadap kesuksesan kita ,bolehlah kita dengar dan buka telinga kita, seperti kata-kata atasan atau majikan tentunya kita harus dengar, klo tidak didengar bisa runyam kita. Begitupula kata-kata(baca:firman) Allah tentu kita harus dengar, bisa celaka dan dosa jika tidak kita dengar (baca:laksanakan).

Nah…Semua orang yang tidak bertanggungjawab terhadap kesuksesan kita tidak perlulah kita dengar ketika berkomentar negatif, biarin!…biarin!…biarin!…tanamkan itu dalam hati kita….maju terus dengan suara hati yang penuh prinsip kesuksesan dan tujuan yang jelas membawa kebaikan…jangan pernah lagi dengar kata negatif…pura-pura tulilah…biarin!…biarin!…biarin!

Semoga kita tidak dilemahkan oleh suara negatif sekitar, dan semoga kita selalu memberi suara positif ke sekitar…..Aamiin…

Permalink

Tidak ada komentar: