Rabu, 28 Januari 2009

Kegagalan, Jendela Kesuksesan

Pada kebanyakan orang, makna kegagalan begitu buruk bahkan bisa menjadi kegagalasmomok penghancur harapan. Kita harus yakin, setiap situasi apapun pasti ada faktor keberuntungan. Termasuk ketika kita sedang mengalami kegagalan.

Yang menjadi alasan mengapa orang tidak menikmati kegagalan adalah tertundanya waktu mereka untuk mencapai apa yang diinginkan/dicita-citakan. Sebagian orang mengisi kegagalan dengan keterpurukan, kesedihan atau yang lebih parah menyalahkan dirinya sendiri sebagai pemicu/penyebab adanya kegagalan tersebut. Tidaklah patut untuk ditiru.

Tetapi, ada sebagian orang mengisi kegagalannya sebagai ajang introspeksi diri, mencoba lebih baik lagi untuk kedepannya dengan pengalaman kegagalan yang pernah dirasai. Dan yang paling hebat, mereka bisa menjadikan situasi ini sebagai penyemangat dalam melanjutkan perjalanan menuju cita-cita, bukan sebagai pemutus asa. Itulah pola orang sukses.

Tidak ada orang sukses yang tidak mengalami kegagalan. Berarti kegagalan merupakan jendela kesuksesan. Disaat semua pintu tertutup, janganlah dulu untuk berdiam diri, menyerah dan terpuruk. Lihatlah, masih ada jendela yang bisa mengeluarkan kita dari sana.

Kesimpulannya, kegagalan bukanlah penghenti cita-cita, pemutus asa dan penghancur mimpi. Jika kita bersikap terbuka, bisa jadi kita malah bersyukur karena mengalami kegagalan. Ingat, tidak ada orang sukses yang tidak mengalami kegagalan dan ingatlah pula jika Allah SWT selalu bersama kita

Artikel kiriman dari Sahabat

Suci Nice

Nilai Sebuah Kegagalan

Bagi banyak orang kegagalan adalah sesuatu yg buruk. Apakah betul begitu? Untuk pikiran yang dangkal, hal itu memang betul. Namun apabila kita memikirkannya lebih dalam lagi, kegagalan tidak selamanya merupakan bencana. Bisa jadi, dengan kegagalan Tuhan mengingatkan kita bahwa kapasitas kita belum cukup untuk menerima kesuksesan. Barangkali Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa masih banyak hal yang harus kita pelajari, yang mana kalau kita sukses padahal kemampuan kita masih dangkal, kita akan terjatuh lebih dalam lagi. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang ahli investasi dari Amerika bahwa ‘orang bodoh dengan uang banyak adalah suatu fenomena yang sangat menarik’. Apakah yang akan terjadi bila orang bodoh tiba-tiba mendapatkan uang banyak? Jelas, dia akan menghabiskannya tanpa perhitungan hanya untuk barang-barang konsumtif dan kembali mengalami kesulitan keuangan karena kemungkinan besar barang-barang konsumtif tersebut akan dia beli dengan cara kredit. Apakah dia pantas disebut orang kaya? Jelas tidak, orang yang betul-betul kaya tahu betul apa yang akan dia perbuat dengan uangnya dan akan mengembangkannya lebih banyak lagi.

Poin utamanya adalah kesuksesan yang kita terima akan selalu sesuai dengan kapasitas diri kita. Jika kita menerima kesuksesan di luar kapasitas diri, malah kita akan jatuh lebih dalam dan gagal lebih parah. Maka dari itu, jangan terlalu mendramatisir kegagalan. Bisa jadi dengan kegagalan Tuhan menyelamatkan kita dari kegagalan yang lebih parah. Yang perlu kita fokuskan adalah bagaimana caranya agar kita bisa berkembang secara pribadi untuk layak menjadi orang yang betul-betul sukses sehingga kesuksesan kita bisa bertahan lama dan semakin berkembang.

Semoga Beruntung!

Ditulis oleh “Kesatria Pemikir”

Senin, 26 Januari 2009

Paku dan Kemarahan

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah …

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah … Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini … di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu … Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada … DAN luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik …”

~Author Unknown

**
memang, sebuah permintaan maaf bisa mengobati banyak hal. Namun, agaknya kita juga harus mengingat, bahwa semua itu tak akan ada artinya, saat kita mengulangi kesalahan itu kembali.

Cerita ini, adalah sebuah tamsil, sebuah amsal, sebuah ibarat dan sebuah wira-kisah. Tentang, berbuat kesalahan memang wajar, namun, ia juga mengajarkan, menghindarinya adalah hal lain yang bisa kita lakukan.

Read more: http://www.resensi.net/paku-dan-kemarahan/2008/07/#ixzz1CAS22nvk

Apa Kamu Bisa?

Dulu, Dulu banget… saat saya baru duduk di bangku kelas 1 SMU, ada sebuah audisi untuk sebuah majalah sekolah, tentunya di sekolah yang baru saya duduki bangkunya tadi. Karena saya suka nekat dan ingin mencari suatu kegiatan baru (selain main gitar dirumah selepas pulang sekolah), saya putuskan untuk ambil bagian didalamnya. Layaknya remaja pada umumnya, semangat saya sangat menggebu-gebu saat itu, langsung saja tawaran itu saya jawab dengan jari telunjuk mengacung keatas, “Saya mau!” dan saat itu saya orang pertama dikelas yang mengajukan diri.

Tak selang beberapa lama, Guru Bahasa Indonesia dengan senyum kecut nya, menunda pencatatan diri saya di daftar calon anggota majalah sekolah itu. Hal yang paling mendasar dan mungkin bisa diterima, adalah syaratnya yang sangat eksklusif, ‘Calon Peserta Adalah Siswa Rangking 1 dan 2, atau Memiliki Danem Tinggi’, sontak saya terkejut sembari menahan malu, karena kenyataanya, saya sama sekali tidak masuk kategori.

Guru itu lantas mencari kandidat baru, dengan alasan, saya adalah cadangan jika tidak ada lagi calon dikelas itu. Tindakan itu adalah cambuk buat saya, sehina itukah saya?se elegan itukah majalah sekolah? Karena tidak satupun mau, keputusan pun jatuh pada saya dan seorang lagi siswi cantik dengan nilai tinggi. “Okky, apa kamu bisa?kamu goblok gitu,” oloknya didepan 50 siswa. Dengan santai saya jawab, “Orang tua saya tidak pernah meragukan saya saat saya belajar jalan, jadi kenapa saya harus ragu?” jawab saya tegas.

‘Pertempuran’ pun dimulai, satu tahun pertama, saat itu masih anggota junior, saya berhasil mengumpulkan artikel saya jauh sebelum tanggal deadline, satu tahun kedua, saya berhasil dipilih mnenjadi ketua baru, atau bahasa keren-nya, Pimpinan Redaksi. Sejumlah perubahan saya lakukan, mulai penggunaan bahasa baku, rekrutmen yang tidak lagi mementingkan nilai, pengakuan kemampuan personal, hingga look majalah yang baru. Saya berhasil melampaui siswi cantik dengan nilai terbaik itu.

Prestasi Jurnalis SMA Terbaik, berhasil saya raih, dan kepercayaan teman-teman, guru, kepala sekolah, hingga guru pematah semangat tersebut, beralih pada saya, siswa bodoh dan bahan olokan.

Lepas dari pendidikan Putih Abu-abu tersebut, selang beberapa tahun tentunya, saya putuskan untuk meneruskan hobi saya sebagai Jurnalis dengan melamar sebagai wartawan di media lokal. Dengan semangat olokan dulu, saya berhasil menjadi Koordinator Liputan, Redaktur, hingga Humas dalam 2 tahun masa kerja saya.

Bukan Prestasinya yang menjadi inti tulisan ini, tapi saya berhasil menaklukan momok ejekan yang selalu menjadi ganjalan selama ini. Guru pematah semangat itu sekarang berbalik malu saat melihat saya di reuni sekolah. Tapi tanpa saya sadari, Guru itu sudah berubah menjadi Guru Pembakar Semangat saya. Saya peluk dia, dan saya katakan, “Terima kasih atas ejekan ibu dulu.”

Hari ini saya megajak anda untuk melakukan apa yang ingin anda lakukan. Sekecil apapun itu, serendah apapun diri anda, jika kemauan itu dapat merubah hidup anda menjadi lebih baik, Lakukanlah!

Jadikan ejekan, hinaan, dan hambatan sebagai batu lompatan. Niat anda lebih berharga dari sebuah angka akademis, prestasi nilai, taraf hidup, kekurangan fisik, minoritas suku, dan apapun yang membuat anda berbeda dengan lingkungan anda.

Hidup kita mahal, karena pembuatnya adalah maestro terhebat, Ilmuan dari segala ilmuan, dan tidak ada yang boleh merendahkan anda didunia ini, karena Tuhan menciptakan anda dengan Sempurna.

Salam,
Stevanus Okky

http://jadikopi.blogspot.com/

Sekecil apapun itu, serendah apapun diri anda, jika kemauan
itu dapat merubah hidup anda menjadi lebih baik, Lakukanlah!

Read more: http://www.resensi.net/apa-kamu-bisa/2011/01/#ixzz1CAJxnSxe

Jumat, 23 Januari 2009

Doa Seorang Ayah

Doa Seorang Ayah

Penulis : Andrie Wongso

"Tuhanku. Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan..."

Itu sepenggal puisi karya Jenderal Douglas MacArthur, seorang jenderal yang menjadi pahlawan Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Tadi pagi pada talkshow di jaringan radio Sonora, saya membaca puisi tersebut secara utuh. Sungguh, sebuah puisi yang menyentuh. Meski sudah berusia lebih dari setengah abad, puisi itu tak lekang karena waktu. Puisi itu terus up-to-date sampai kini karena menyentuh hakiki kehidupan manusia. Puisi tersebut ditulis seorang ayah untuk anaknya tercinta yang pada saat itu masih berusia 14 tahun.

Saya sengaja memenggal kutipan puisi itu pada bagian tersebut karena ada makna mendalam soal tantangan kehidupan. Jika kita terbiasa berada dalam kehidupan yang mudah, kita akan tumbuh menjadi manusia yang lemah. Namun sebaliknya, jika kita terbiasa dengan jalan kehidupan yang terjal dan berliku, kita akan tumbuh menjadi manusia yang kuat, tegar, tahap uji, tak mudah menyerah, kreatif, dan sebagainya - karena sudah teruji dengan segala cobaan dan rintangan.

Netter yang luar biasa!

Itulah yang diharapkan sang jenderal dari putranya. Ia berharap si anak mendapat hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan, karena melalui kesulitan itu anaknya akan teruji.

Itu sesuai pula dengan rangkaian kata-kata mutiara yang sering saya kemukakan: "Kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun, kalau Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak terhadap Anda."

Karena itu, kita patut bersyukur jika mendapat kehidupan yang sulit. Itu artinya, kita mendapat kesempatan untuk mengasah diri agar menjadi manusia yang kaya mental. Orang yang kaya mental memiliki bekal yang kuat untuk sukses di masa depan. Dan itu tak cuma yang diharapkan Jenderal MacArcthur melalui puisinya tersebut, tetapi diharapkan pula oleh kita semua.

Bagaimana teman-teman?

Salam sukses luar biasa!

Haruskah Saya Bangkit?

Haruskah Saya Bangkit?

by Rahmat Mr. Power

“Kenapa harus bangkit? Saya tidak jatuh.” Bangkit tidak selama bagi orang yang baru saja jatuh. Bagi orang yang yang baru saja jatuh, bangkit adalah sebuah keharusan. Lalu bagaimana jika seseorang yang tidak jatuh, apakah harus bangkit juga?

Pertama: banyak orang yang tidak sadar kalau dia sebenarnya sedang jatuh. Yang kedua: bisa jadi seseorang itu tidak akan jatuh karena dia sudah berada di dasar. Dan yang ketiga: siapa pun Anda, jika ingin mengubah hidup ke kehidupan yang lebih tinggi. Jika Anda salah satu dari ketiga orang ini, maka Anda harus bangkit. Setidaknya, saya termasuk kelompok yang ketiga. Bagaimana dengan Anda?
Mimpi Buruk? Anda Harus Bangkit!

Salah satu ciri orang yang harus bangkit ialah orang yang sedang merasakan mimpi buruk dalam hidupnya. Jika kehidupan Anda serasa sebuah mimpi buruk, maka langkah satu-satunya ialah Anda harus bangun dari “tidur panjang” Anda. Anda harus bangkit.

Semua masalah Anda yang menghimpit tidak akan sirna begitu saja hanya dengan dikeluhkan. Tidak akan hilang hanya dengan dipikirkan saja. Yang harus Anda pikirkan ialah solusinya. Inilah langkah awal Anda untuk bangkit. Saat Anda sudah menemukan solusinya, langkah selanjutnya ialah bertindak.

Terlepas apakah solusi itu akan berhasil atau tidak, Anda harus tetap bertindak. Ambil langkah awal sesegera mungkin. Inilah satu-satunya cara untuk bangkit: bertindak. Bukan diam. Bukan menyerah. Bukan menunggu orang lain yang menggelar karpet merah untuk Anda. Bangkitlah! Ambillah tindakan.
Mimpi Di Siang Bolong? Anda Harus Bangkit!

Ciri kedua orang yang harus ialah mereka yang menginginkan sesuatu, tetapi keinginan itu hanya tersimpan di angan-angan. Anda ingin mobil, rumah idaman, atau ibadah haji, tetapi hanya di mulut dan di hati saja. Seolah, semua itu jauh dari Anda. Seolah itu semua hanya milik orang lain. Jika Anda memiliki pikiran seperti ini, artinya Anda harus bangkit. Jangan diam saja.

Mulailah dengan belajar atau bertanya. Sudah banyak orang yang kondisi tidak beruntung tetapi bisa mendapatkan rumah idaman, mobil, dan ibadah haji. Mungkin mereka beruntung, tetapi itu jangan sampai menghentikan Anda untuk berusaha. Jangan sampai Anda juga mengandalkan keberuntungan datang kepada Anda. Dari pada hidup hanya diisi dengan menunggu keberuntungan, akan lebih baik jika Anda bangkit menjemput keberuntungan.
Tidak Ada Perubahan? Bangkitlah!

Dan yang ketiga, jika Anda sudah lama menjalani hidup tanpa perubahan berarti, artinya ada yang salah dalam hidup Anda. Artinya: Anda harus bangkit.

Mulailah dengan mengembangkan horizon Anda. Tinggalkan cara berpikir di dalam kotak. Berpikirlah sesuatu yang baru, yang akan membawa peningkatan pada hidup Anda. Kemudian, perubahan hanya akan terjadi jika Anda bergerak.

Jika salah satu kasus diatas terjadi pada diri Anda, maka satu kata ini penting bagi Anda: bangkit!

Kamis, 22 Januari 2009

Tidak Pernah Ada Nada Sibuk Jika.....

Tidak Pernah Ada Nada Sibuk Jika...
Penulis : Rubianto Arief

Assalamu'alaikum. .

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:

"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah".

Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

Atau....
Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:
"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu.
Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:

"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,

Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!"

Atau bisa juga Anda mendengar ini :

"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari."
atau...
"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."
Alhamdulillah. .. Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434

2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483

2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul"

Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.

Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita. Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya

Sabda Rasulullah S.A.W : "Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut"

7 Kalimah ALLAH:

1. Mengucap "Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap " Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah " sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.

Dari tafsir Hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. ... mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu... mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa.

Sekarang anda forward ke sejumlah orang yang anda kenal dan Insya-Allah ridha Allah akan dianugerahkan kepada setiap orang yang Anda kirim.

Wassalaamu'alaikum.

Mengatasi Takut Yang Menghalangi Anda Dari Sukses

by Rahmat Mr. Power

Mengatasi takut adalah hal yang penting kita lakukan, sebab jika takut dibiarkan, dia akan menghalangi kita untuk bertindak. Tidak bertindak, artinya tidak ada sukses.

Takut adalah kondisi emosi negatif yang paling merusak. Tentu saja takut bertindak dan takut menggapai hasil yang besar. Sumber takut adalah kegagalan dan kehilangan.

Orang yang dikuasai oleh rasa takut, dia tidak akan pernah mencoba. Jika dia tidak pernah mencoba, maka dia tidak memiliki peluang sukses. Bagaimana akan sukses jika tidak memiliki peluang?

Hanya ada satu takut yang baik dan bahkan harus kita miliki. Yaitu takut kepada Allah. Tetapi kita tidak sedang berbicara hal ini, kita sedang membahas takut kepada selain Allah yang akan merusak sukses kita.

Penyebab Takut

Takut disebabkan oleh sesuatu yang mungkin mengakibatkan hal yang buruk dan kita tidak bisa mengatasinya. Yang ditakutkan saat mau memulai bisnis ialah gagal, kemudian kehilangan uang, dan hidup akan hancur sementara dia tidak bisa mengatasi kehancuran tersebut.

Orang akan takut berbicara di depan publik. Yang dia takutkan adalah saat dia berbuat salah dan kesalahannya menjadikan dia orang yang dianggap buruk oleh orang lain. Dan, dia tidak bisa mengatasi anggapan ini.

Takut disebabkan karena adanya kemungkinan buruk dan dia merasa tidak mampu mengatasi akibat buruk tersebut.

Cara Mengatasi Takut

Kata kunci yang membuat seseorang takut ialah kemungkinan akibat buruk dan persepsi terhadap kemampuan dirinya. Bayangan akibat buruk disebabkan oleh pikiran negatif, prasangka, melebih-lebihkan, dan generalisasi. Sering kali, kita terlalu mendramatisir akibat buruk itu. Dengan berpikir positif dan berpikir jernih, sering kali apa yang menakutkan itu tidaklah seseram yang dibayangkan.

Teknik pertama untuk mengatasi rasa takut ialah cobalah tulis kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Berpikirlah dengan jernih, tanyakan:

* Benarkan akibatnya akan seburuk itu? Bisa jadi tidak. Coba lihat orang lain yang pernah mengalami. Carilah banyak rujukan, jangan hanya satu saja.
* Saat Anda sudah menemukan kemungkinan akibat buruk, hasil pemikiran yang jernih, periksa apakah Anda akan sanggup mengatasinya? Jika sanggup, apa yang perlu ditakutkan? Ambillah tindakan.

Bagaimana jika kita ternyata tidak akan sanggup mengatasi akibat buruk? Kata siapa? Itu bisa saja hanya persepsi Anda saja. Jika Anda merasa tidak sanggup sebelum mencoba, artinya kepercayaan diri Anda memiliki masalah. Anda perlu meningkatkan kepercayaan diri. Setelah Anda memiliki kepercayaan diri yang cukup, Anda akan yakin mampu mengatasi masalah, dan keberanian Anda akan muncul. Anda akan mampu mengatasi rasa takut.

Semua orang sebenarnya memiliki rasa takut. Mengatasi rasa takut bukan berarti menghilangkan ketakutan sama sekali. Rasa takut itu mungkin tetap ada, tetapi Anda akan tetap bertindak karena Anda yakin mampu mengatasi akibatnya.

Jadi, untuk mengatasi takut, langkah pertamanya ialah jangan lebay dech… biasa-biasa saja terhadap kemungkinan buruk yang akan terjadi. Berpikirlah positif dan jernih. Yang kedua bangunlah kepercayaan diri Anda bahwa Anda akan melakukannya dengan baik dan mampu mengatasi akibatnya. Kunci mengatasi takut ialah berpikir positif dan percaya diri.

Selasa, 20 Januari 2009

Cara Mencapai Tujuan

Cara mencapai tujuan sama pentingnya dengan menetapkan tujuan. Pada artikel-artikel sebelumnya, saya sering menulis tentang bagaimana pentingnya memiliki tujuan yang SMART. Namun, setelah kita memiliki tujuan, kita harus bertindak untuk mencapai tujuan tersebut. Jika tidak, maka penetapan tujuan yang sudah kita lakukan akan percuma.

Dari sekian banyak orang yang menetapkan tujuan kemudian bertindak mencapai tujuan tersebut, hanya segelintir orang saja yang berhasil. Bagaimana dengan Anda? Mungkin, Anda berkata, “Ada yang berhasil dan ada yang tidak.”

Artikel pada kali ini akan saya jelaskan bagaimana cara mencapai tujuan agar persentasi keberhasilannya lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Kunci Utama Cara Mencapai Tujuan: Jangan Berhenti

Memiliki tujuan adalah sama dengan memiliki arah. Jika Anda sudah memiliki arah yang benar dan Anda terus bergerak menuju arah tersebut, maka lambat laun Anda akan mencapai tujuan tersebut. Yang penting, Anda tidak berhenti ditengah jalan.

Untuk mencapai tujuan, apalagi jika Anda memiliki tujuan yang besar, akan memakan waktu yang lama. Perlu kesabaran dan ketekunan dalam mencapai tujuan tersebut. Saat Anda tidak sabar kemudian berhenti, maka itu adalah cara pasti untuk gagal. Selama Anda tidak berhenti, maka Anda akan semakin mendekati tujuan Anda.

Yang dimaksud berhenti bukanlah diam sama sekali. Bisa saja Anda tetap bergerak tetapi menuju arah yang berbeda, maka itu artinya Anda berhenti mencapai tujuan semula. Analoginya saat dari Bandung Anda memiliki tujuan untuk pergi ke Jakarta, tetapi di perjalanan Anda membelokan mobil ke Karawang, artinya Anda sudah tidak lagi pergi ke ke Jakarta.
Bagaimana Agar Tidak Berhenti?

Ada tiga penyebab seseorang berhenti mencapai tujuan. Yang pertama sudah kehilangan energi. Sama seperti mobil, akan berhenti jika kehabisan bahan bakar. Untuk itu Anda harus mengisi kembali bahan bakar, bahkan sebelum habis harus diisi kembali. Begitu juga dalam perjalanan menuju tujuan hidup Anda, saat terasa energi Anda mulai menurun, Anda harus mengisi kembali dengan segera. Energi itu adalah motivasi. Anda harus terus menerus membangkitkan motivasi agar tidak berhenti.

Yang kedua adalah kehilangan arah. Seorang pelaut akan berlayar menuju arah yang salah jika nahkodanya kehilangan arah. Artinya dia akan gagal mencapai tujuannya. Untuk itu, seorang nahkoda harus menjaga agar dia terus mengetahui arah. Bisa dengan melihat bintang, kompas, dan jaman sekarang sudah menggunakan GPS. Jika tidak, maka kapal bisa menuju kemana saja.

Begitu juga dengan diri kita, saat kita kehilangan arah, maka kita akan gagal mencapai tujuan. Kita bisa kehilangan arah jika kita kehilangan fokus atau ada yang membuyarkan fokus kita. Seorang pemanah, tidak akan bisa membidik sasarannya dengan tepat seperti pada gambar diatas, jika fokus atau konsentrasinya terganggu. Fokus menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan.

Fokus itu adalah Anda terus melihat tujuan atau target, kemudian berusaha membidikkan anak panah menuju target tersebut dan melepaskan anak panah. Begitu juga dalam mencapai tujuan kehidupan, kita harus terus “melihat” tujuan kita agar kita bisa mengarahkan semua pikiran dan tindakan kita ke arah tujuan tersebut.

Apa yang yang dimaksud dengan “melihat”? Padahal tujuannya belum kita capai? Ada banyak cara untuk melihat tujuan tersebut:

* Anda bisa melihat tulisan yang berisi tujuan Anda.
* Anda bisa melihat gambar tentang tujuan Anda.
* Anda bisa melihat tujuan dalam imajinasi Anda.

Sederhana. Apakah akan berhasil? Tentu saja. Jika Anda tidak melakukan minimal salah satu dari kegiatan melihat diatas, maka bisa jadi Anda lupa dengan tujuan dan melakukan tindakan yang tidak mengarah ke tujuan Anda. Akhirnya Anda gagal mencapai tujuan, setidaknya menjadi lebih lambat.

Dan penyebab yang ketiga ialah saat Anda tidak tahu lagi harus melangkah ke mana. Misalnya dalam kegelapan. Apa yang harus dilakukan? Sederhana, carilah cahaya. Habis gelap terbitlah terang jika Anda menyalakan lampu. Banyak orang, saat dia bingung dia hanya mengeluh dan berhenti. Namun, jika Anda ingin sukses, maka carilah cahaya agar Anda menemukan jalan untuk Anda lalui. Belajarlah, bertanyalah, dan membacalah. Penerang itu tiada lain adalah ilmu.

Mudah-mudahan, setelah Anda membaca artikel ini, akan lebih banyak tujuan yang bisa Anda capai. Sekarang Anda sudah tahu, setidaknya diingatkan kembali, bagaimana cara mencapai tujuan.

sumber :
http://www.motivasi-islami.com/
by : Rahmat Mr. Power

Cara Mengatasi Masalah

by Rahmat Mr. Power

Cara mengatasi masalah adalah salah satu pokok bahasan yang menarik untuk kita simak. Bagaimana tidak, semua orang memiliki masalah dan masalah tidak akan ada pernah habisnya. Ada yang mengatakan, selama kita hidup kita tidak pernah lepas dari masalah. Sebenarnya saya tidak setuju, mati pun masih memiliki masalah jika kita tidak mendapatkan ridha Allah SWT. Hanya jika kita sudah di syurga, barulah tidak ada masalah.

Jika kita selalu mendapatkan masalah, lalu buat kita harus mengatasi masalah? Mengatasi masalah tetap harus dilakukan meski kita akan masuk ke masalah lain. Sebab jika masalah saat ini tidak diatasi maka masalah akan numpuk dan hidup kita akan semakin sulit. Jika kita mampu menyelesaikan setiap masalah yang datang, maka hidup akan terasa lebih ringan dan indah.

Langkah Pertama: Tetaplah Berpikir Positif

Apakah berpikir positif akan mengatasi masalah? Apakah tidak punya beras bisa diatasi dengan berpikir positif? Yup tentu saja. Seseorang akan bertindak mencari solusi jika dia memiliki pikiran positif. Orang yang berpikiran negatif akan cepat menyerah sehingga tidak akan mendapatkan solusi.

Untuk mengatasi masalah, langkah pertamanya ialah tetaplah optimis bahwa Anda akan mampu mengatasi masalah tersebut. Ini adalah langkah awal yang penting. Saat Anda mengatakan Anda bisa mengatasi masalah, maka hati, pikiran, emosi, dan tubuh Anda akan bekerja selaras untuk mengatasi masalah. Jika Anda berpikiran negatif, merasa masalah tidak mungkin dipecahkan, maka tidak akan lagi usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Padahal, sebesar apa pun masalah Anda, insya Allah Anda, sanggup untuk mengatasinya.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya. (QS. Al Baqarah:286)

Jika Anda melihat masalah yang Anda hadapi terlihat tidak mungkin untuk dipecahkan, artinya Anda perlu meningkatkan pola pikir Anda. Bukan masalah yang terlalu berat, tetapi cara berpikir Anda yang masih terlalu sempit. Anda perlu membebaskan pikiran sempit itu.
Langkah Kedua: Berpikirlah Kreatif

Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru. Ide-ide tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah Anda. Jika satu ide tidak berhasil, maka carilah ide lain, dan seterusnya. Jadi, agar Anda tangguh menghadapi masalah apa pun yang datang, Anda perlu berpikir kreatif.

Bagaimana agar kita berpikir kreatif? Kuncinya ialah informasi, berpikir mengolah informasi, dan terbuka terhadap hal-hal baru. Anda pun bisa jenius, Anda pun bisa berpikir kreatif, dan mampu menghasilkan ide-ide cemerlang untuk mengatasi masalah Anda.
Langkah Ketiga: Miliki Motivasi Untuk Bertindak

Setelah Anda memiliki ide untuk mengatasi masalah, langkah berikutnya ialah mengambil tindakan untuk menerapkan ide tersebut. Ide akan percuma jika tidak Anda aplikasikan. Untuk itu Anda perlu terus mempertahankan motivasi agar terus bertindak sampai masalah Anda terselesaikan.

Jumat, 16 Januari 2009

Masa Depan Anak Dalam “Mindset” Orang Tua

Masa Depan Anak Dalam “Mindset” Orang Tua

Oleh : SUPANDI, S.Pd. MM

Sikap hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh prinsip hidup yang dianutnya

kasih-sayang-orang-tuaMasih melekat di dalam pikiran saya sebuah keyakinan yang begitu hebat yang pernah dilontarkan oleh ibu saya empat puluhan tahun yang lalu. Sebuah keyakinan yang mengobarkan energi positif terhadap diri beliau yang kemudian saya rekam dalam pikiran bawah sadar saya sebagai salah satu warisan yang sangat berharga sekaligus sebagai ilmu dari sekolah kehidupan. Salah satu nasehat yang mengandung makna dan keyakinan yng sangat dalam yang pernah beliau sampaikan kepada kami kurang lebihnya berbunyi demikian : “Pokoke kowe kabeh kudu pada sekolah. Senajan wong tuamu wong sing ora duwe, tapi Gusti Allah sugih. Aku yakin kowe kabeh bisa sekolah. Aku ora kepengin anak-anakku ngemben pada sengsara uripe”. (Pokoknya kamu semua harus tetap sekolah. Walaupun orang tuamu orang yang tidak punya, tetapi Allah SWT Maha Kaya sehingga saya yakin kalian semua bisa sekolah. Saya tidak ingin anak-anakku hidup sengsara).

Tentunya bentuk keyakinan diatas beliau lontarkan tidak didorong oleh sekedar komitmen tanpa dasar. Ada semacam emosi positif yang membakar tekad di dalam dirinya. Tekad yang terhimpun di dalam pikiran super (super mind) melalui sebuah proses perpaduan antara beberapa unsur kepentingan, seperti rasa kasih sayang kepada anak, rasa ingin membahagiakan anak, dan keinginan agar anak-anaknya hidup sukses. Unsur-unsur kepentingan tersebut kemudian bereaksi dengan nilai-nilai spiritual sehingga tersimpul dalam sebuah keyakinan.

Keyakinan merupakan keadaan pikiran yang bisa dirangsang atau diciptakan oleh perintah peneguhan secara terus menerus sampai meresap ke dalam pikiran bawah sadar. Keyakinan adalah sebuah keadaan pikiran yang bisa dikembangakan sesuai dengan kemauan kita, melalui cara pengulangan perintah kepada pikiran bawah sadar dengan segenap perasaan emosi positif, sehingga pikiran bawah sadar akan menerimanya dan digunakan sebagai landasan tindakan untuk menjadikannya sebuah kenyataan (Wuryanano : 2004).

Keyakinan akan memberikan kehidupan, kekuatan, dan tindakan kepada impuls pemikiran kita. Keyakinan akan memberikan kekuatan untuk mengubah getaran pemikiran biasa, dari pikiran manusia yang serba terbatas menjadi suatu padanan spiritual yang bersifat tanpa batas.

Pemikiran spiritual tanpa batas muncul ketika terjadi dominasi suara Tuhan yang melekat di hati seseorang. Adapun suara Tuhan dihasilkan dari hasil meditasi melalui pengamalan-pengamalan yang berkaitan dengan proses pendekatan diri kepadaNya. Proses yang mengarah kepada upaya pendekatan diri kepada Tuhan itulah yang akan membentuk keyakinan seseorang. Pada gilirannya keyakinan tersebut akan berjalan sinergis dengan prinsip hidup.

Contoh yang saya ilustrasikan tentang keyakinan dan prinsip hidup ibu saya diatas merupakan salah satu dari sekian banyak prinsip hidup dan keyakinan yang dimiliki oleh orang-orang pada umumnya termasuk mungkin diri Anda.

Ada satu sisi yang sangat penting Anda sikapi dalam memegang teguh prinsip hidup Anda yaitu visi hidup yang didasarkan atas prinsip-prinsip kebenaran. Dengan kecerdasan spiritual (spiritual Quotient) yang Anda miliki, Anda harus bisa menentukan prinsip hidup yang sesuai dengan fitrah manusia, yaitu fitrah kebenaran, fitrah yang didukung penuh oleh ridlo Tuhan yang bisa membawa diri dan keluarga menuju ke arah kebahagiaan hakiki, serta memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Prinsip hidup semacam ini harus menjadi pijakan dasar untuk menentukan kebijakan dalam menentukan sikap hidup.

Prinsip hidup yang bersumber dari sesuatu yang tidak fitrah umumnya akan berakhir dengan kegagalan, baik kegagalan lahiriah maupun kegagalan batiniyah. Dunia telah membuktikan bahwa prinsip hidup yang bertentangan dengan suara hati, terbukti hanya mengakibatkan kesengsaraan atau bahkan kehancuran. Terlebih di jaman modern sekarang ini. The power of visi hidup, prinsip hidup, dan sikap hidup yang didasarkan pada nilai spiritual harus benar-benar dipegang teguh demi untuk mencapai tujuan hidup jangka panjang.

Mengarahkan masa depan anak merupakan salah satu bentuk pencapaian tujuan jangka panjang. Bagaimana bentuk masa depan anak di masa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh visi, prinsip, dan sikap hidup orang tuanya. Orang tua harus jeli dalam menyeting masa depan anak. Hindari cara-cara yang dewasa ini sering menjangkiti kehidupan manusia-manusia modern yaitu adanya kecenderungan manusia tertarik kepada hal-hal yang serba instant. Ingin memperoleh kekayaan dengan cepat, ingin meraih popularitas dengan cepat, meraih kekuasaan dengan mudah dan cepat, dan lain sebagainya.

Apabila konsep ini diperkenalkan dan dipertontonkan kepada anak dalam usahanya meraih masa depan, maka akan berakibat pada pembentukan pribadi yang rapuh. Mereka akan hidup tanpa digerakkan oleh visi hidup yang agung yang berorientasi pada nilai-nilai spiritual bagi kehidupan yang jauh ke depan. Mereka bagaikan akan mengarungi lautan luas tetapi tidak mengenal ke mana seharusnya perahu diarahkan. Mereka nantinya tidak memiliki daya atau powerless dalam bekerja dan tidak memiliki semangat juang yang tinggi dalam berusaha.

Fenomena diatas tentunya pada saatnya nanti akan menjadi sebuah realita yang tidak kita harapkan. Semua orang tua sudah barang tentu mendambakan anak-anaknya tumbuh menjadi manusia yang tangguh, sholeh/sholehah, memiliki prinsip-prinsip kebenaran yang kokoh, serta sukses dunia akherat. Jalan menuju masa depan atau cita-cita anak terbuka lebar. Walaupun kerapkali terhalang oleh tembok yang begitu kuat, namun dengan keyakinan dan langkah pasti tembok-tembok tersebut akan bisa kita lewati. (***)


SUPANDI, S.Pd, MM.
Phone : (0282) 494921
HP. : 081391274742
e-mail : supandi_mm@yahoo.com

Bekerjalah dengan Cinta

Bekerjalah dengan Cinta

by Obor Motivasi


Wanita paruh baya itu berperawakan pendek dan sedikit gemuk. Beberapa helai uban turut menghiasi mahkota kepalanya yang diikat dengan penjepit rambut. Namun raut wajah bulat telur itu seakan tak pernah sekalipun terlihat cemberut. Ia selalu tampak riang, sehingga menyembunyikan parasnya yang jelas telah digurati keriput.

Wanita itu memang tidak terlalu renta, tetapi kekuatan dan kegesitan di masa mudanya niscaya telah direnggut usia. Karenanya, percayakah bahkan dari dirinya pun akan ada sebuah pelajaran tentang makna cinta?

* * *

Selalu…

Sabtu adalah hari yang ditunggu. Hari di mana nafas bisa dihela dengan panjang, dan sejenak mengistirahatkan raga dari rentetan kesibukan yang melelahkan. Saatnya pula untuk menikmati kebersamaan dengan seisi anggota keluarga. Sehingga, berbelanja di sebuah supermarket dekat rumah pun menjadi hiburan yang tak kalah meluahkan kebahagiaan.

Namun sepertinya tidak bagi wanita itu. Bagaikan tak mengenal hari libur, nyaris setiap waktu sosoknya selalu kutemui di sekitar kokusai kouryuu kaikan serta kampus.

Layaknya hari kerja, dikemasnya sampah-sampah yang berserakan serta dipisahkan antara yang terbakar dan tidak. Lantas ditaruhnya pada plastik yang berbeda warna. Sebentar kemudian diambilnya kain untuk mengelap kursi dan meja. Tak lupa, dengan vacuum cleaner dibersihkannya juga permukaan lantai. Setelah selesai ia segera beranjak ke toilet, lalu dengan mengenakan sarung tangan plastik dibersihkannya bekas kotoran manusia tersebut tanpa raut muka jijik.

Ia seperti tak peduli rasa lelah atau letih, walaupun terlihat pakaian seragam cleaning service biru mudanya telah basah bersimbah keringat. Tak juga kepenatan menyurutkan keramahannya untuk bertegur sapa dengan siapa saja saat bertemu muka.

Wanita itu entah siapa namanya. Hanya dengan panggilan obachan ia biasa disapa. Saat bersua denganku, juga selalu disempatkannya bertanya kabar. Bahkan ia pernah bercerita panjang lebar tentang anak-anak serta cucunya karena sering melihatku berjalan-jalan dengan keluarga. Beberapa kali pula saat usai kerja kulihat ia sedang berbelanja, masih lengkap dengan seragam biru mudanya. Lantas ditaruh barang-barang tersebut dikeranjang, dan perlahan dikayuhnya pedal sepeda tua untuk beranjak pulang.

Entahlah, rasanya tak ada perasaan iri dihatinya saat di hari libur ia ternyata harus bekerja, sementara aku justru berleha-leha. Ia bahkan tetap saja semangat bekerja dengan penuh suka cita. Begitu pula dengan obachan dan ojichan lain yang pernah kutemui, mereka selalu asyik menikmati pekerjaannya. Mencabut rumput liar di pekarangan kampus ketika musim panas, menyapu jalanan dari daun yang berserakan pada musim gugur, bahkan dengan bersusah payah turut menyerok tumpukan bongkahan salju di musim dingin.

Terlihat betapa bergairahnya mereka ketika memang waktunya harus bekerja. Gairah dalam bentuk kesungguhan dalam menekuni apapun jenis pekerjaan, yang mungkin tak dipandang orang walau dengan sebelah mata. Karenanya, tak terdengar ngalor-ngidul obrolan hingga jam istirahat tiba untuk sejenak melepaskan lapar dan dahaga. Berselang satu jam kemudian, mereka akan kembali sibuk menekuni pekerjaannya. Senantiasa egitu, dari waktu ke waktu.

Rutinitas mereka mungkin tidaklah istimewa. Bekerja demi memperoleh sedikit nafkah atau sekedar menghabiskan waktu luang, tentu lebih baik dari bermalas-malasan di rumah. Terlebih-lebih itu adalah pekerjaan kasar, bukan kerja kantoran yang menyenangkan dengan penyejuk atau pemanas ruangan.

Lalu mengapa mereka selalu saja bekerja seolah tak pupus oleh lelah? Bahkan bekerja bagaikan sebuah energi yang tak kunjung padam, mengalir dalam pembuluh darah serta menggerakkan jiwa dan raganya.

Sekejap akupun tepekur, kemudian mahsyuk merenung…

Dan kulihat ada gairah membara yang berpendar dari balik kerut-merut kelopak mata tua itu. Seolah sinar matanya menyiratkan pesan agar bekerjalah dengan cinta. Karena bila engkau tiada sanggup, maka tinggalkanlah. Kemudian ambil tempat di depan gapura candi untuk meminta sedekah dari mereka yang bekerja dengan suka cita. (Kahlil Gibran). Wallahu a’lamu bish-shawaab.
-Abu Aufa-

Catatan:
- Kokusai kouryuu kaikan: International House
- Obachan: wanita berumur, setengah tua
- Ojichan: pria berumur, setengah tua

Rabu, 07 Januari 2009

6 Tip Motivasi

Tulisan ini saya tujukan untuk memotivasi diri saya sendiri. Semoga dapat memberi manfaat kepada sahabat yang telah secara rutin dan berkala berkunjung ke halaman-halaman pada web ini ataupun yang kebetulan mampir.

Secara ringkas, motivasi adalah semangat pendorong untuk melakukan sesuatu. Berikut ini adalah beberapa tips motivasi yang semoga bermanfaat.

1. Selalu bersyukur akan apa yang kita dapatkan.

Mungkin hal ini adalah sederhana, namun sangat memotivasi diri kita saat kita terpukul atau terjatuh dengan target-target yang dinanti-nanti dan diharapkan untuk terjadi, tapi faktanya meleset. Pengungkapan syukur melalui 3 cara.

* Dengan hati. Lihatlah sekeliling kita yang ada dibawah kita. Yakin hal ini akan membuat hati kita lembut dan mensyukuri akan nikmat-nikmat yang oleh sebagian orang tidak dapat menikmatinya.
* Dengan lisan, dengan ucapkan alhamdulillah. Nikmat yang kita rasakan tidak akan kita peroleh tanpa seijin dari pemilik tubuh kita, pemilik jasad kita, juga pemilik ruh kita. Trus kita ini siapa? Kita adalah makhluk yang diberi pinjaman untuk dapat berkarya, dan membagikan kebahagiaan kepada orang lain.
* Dengan perbuatan. Syukur dengan membagikan kebahagiaan kepada orang lain. Rasakanlah kebahagiaan yang timbul saat kita dapat melihat kebahagiaan yang muncul melalui tangan kita. Ada rasa menyeruak dalam dada merasakan bahagia meski buliran air mata mengalir tidak terasa. Jika kita pernah merasakannya, ulangi ulangi dan ulangi.

2. Lakukan apa yang kita minati.

Hal ini akan memotivasi kita untuk melakukannya. Karena dengannya kita merasa enjoy, dan dengannya tak kan ada rasa bosan dan letih. Banyak dari saudara kita yang mereka bekerja karena tuntutan, bukan karena mereka menyukainya. Dari hasilnya kita akan tahu mana yang bekerja karena menyukainya, atau bekerja karena tuntutan. Orang bekerja dengan diikuti rasa senang, akan menambahkan detil-detil secara sukarela.
3. Jika tidak seperti yang kita inginkan.

Yakinkan pada diri sendiri, jika posisi ini adalah step awal menuju yang kita inginkan. Tentunya ada hikmahnya. Apapun keadaanannya. Tetap lakukan yang terbaik yang kita bisa, karena itu memperlihatkan kualitas kita.
4. Cermati, perhitungkan, dan tangkap peluang yang ada.

Setiap kita memiliki peluang-peluang menuju sukses. Namun hanya sedikit orang yang mampu memanfaatkan peluang itu. Terkadang kita melihat ada peluang, namun memiliki keterbatasan, misal keterbatasan modal, keterbatasan keahlian dan lain-lain. Itulah gunanya bermasyarakat, adanya berinteraksi, bersosialisasi, dan bertolong-menolong. Dengan bekerja sama tentu akan menghasilkan yang positif sesuai target dan keinginan bersama. Asah terus kemampuan untuk melihat peluang.
5. Berkumpul dengan orang yang bermotivasi.

Prinsip ini sama dengan istilah penjual minyak wangi akan berbau wangi dengan sendirinya.
6. Selalu dekatkan diri pada Allah.
Adakalanya dalam berusaha mengalami pasang surut. Hambatan dan rintangan dalam melangkah. Pastikan pada diri sendiri bahwa semua itu ada hikmahnya. Mungkin sajakan itu adalah cara Allah untuk mendidik kita. Kita tidak akan dididik seperti di bangku sekolah, tapi kita dididik melalui peristiwa-peristiwa. Kita akan mendapatkan pelajaran dari universitas yang skalanya lebih besar. yaitu universitas kehidupan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain. Semoga Allah mengijinkannya.. Amin..

Tidaklah sesuatu berubah jika tidak mulai bertindak, dan kapankah waktu yang paling sesuai untuk memulainya jika bukan saat ini.

Read and action…
M. Masruchan – Salatiga

Senin, 05 Januari 2009

8 Langkah Menuju Impian

8 Langkah Menuju Impian

by Obor Motivasi

Ketika Anda mulai untuk mengambil tindakan menuju tujuan dan impian Anda, Anda harus menyadari bahwa setiap tindakan tidak akan sempurna. Tidak setiap tindakan akan menghasilkan sesuatu yang Anda diinginkan.. Tidak setiap tindakan akan bekerja sesuai impian anda. Terkadang membuat kesalahan, mendapatkan hampir benar, dan percobaan untuk melihat apa yang terjadi adalah bagian dari proses untuk akhirnya mendapatkan sesuatu dengan benar, sesuai dengan impian.Ada pepatah mengatakan, kegagalan adalah awal dari kesuksesan.Tapi perlu kita ingat bahwa bukan berarti kesuksesan harus dimulai dari kegagalan.

Bisa jadi kesuksesan dan impian yang anda raih adalah hasil dari perenungan, pemikiran yang dalam, hingga anda berbuat. Tips dalam meraih cita-cita dan impian :

1. Kenali kemampuan dan cita-cita anda. Ini adalah langkah paling awal dari pencapaian cita-cita.

2. Fokus pada tujuan. Fokus, penting untuk diterapkan. Jika seorang petani mengejar ayam 2 ekor sekaligus, maka tidak satu ekorpun yang ia dapat. Yang ia dapat hanya kelelahan. Fokus dan konsentrasi, langkah perlangkah untuk menuju cita-cita itu.

3. Terus asah bakatmu. Setelah konsentrasi, selanjutnya adalah mengasah apa yang telah dipelajari.

4. Berani mencoba sesuatu yang baru. Jangan takut untuk mencoba. dalam mencoba pasti ada jatuh nya. Tapi jangan dilihat seberapa banyak jatuhnya, melaikan seberapa banyak kamu dapat bangkit.

5. Tekunlah berlatih. Orang yang tidak pintar, tapi belajar, lebih baik daripada yang pintar tapi tidak belajar. Lebih baik lagi jika pintar dan belajar.

6. Belajarlah dari orang sukses. Tentu kalau kamu bercita-cita menjadi presiden, figur presiden seperti apa yang kamu inginkan. Tentukanlah sesuai dengan cita-citamu

7. Berdoalah dan tawakal selalu. Agar hidupmu tenang, berdoalah.

8. Mintalah doa dari orang-orang yang kita cintai dan disekeliling kita.

Mungkin itu dulu tips dari saya. Semoga bermanfaat.

Kiriman dari De Amad – Salatiga. Terima kasih atas kirimannya

Sumber : Resensi.net

Peta Impian

Peta Impian
by Obor Motivasi

Impian akan mengarahkan kita kemana akan melangkah, bagaimana akan berbuat dan bersikap. Dengan impian kita akan tau dimana titik akhir dari perjuangan. Dan segera setelah mencapai impian itu, kita dapat menggantikannya dengan impian lain yang belum tercapai.

Sahabat, dalam meraih impian, kita perlu strategi dan peta. Sehingga saat berjalan dan bertemu dengan hambatan, kita dapat memilih untuk melompatinya ataukah memutarinya dan mengambil jalan lain. Tanpa mengubah impian, hanya mengubah arah jalan saja.

Bayangkan anda berada di tengah samudera di atas sebuah speedboat. Lima puluh kilometer di depan anda adalah sebuah pulau, dan di pulau itu terdapat semua yang anda inginkan dan cita-citakan. Semua impian anda. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan itu semua adalah sampai ke pulau tersebut. Pulau itu ada di belakang cakrawala. Tapi cakrawala yang mana…?

Masalahnya adalah anda tidak punya kompas, peta, radio, telepon, dan anda tidak tahu mana arah ke pulau tersebut. Arah yang salah akan membuat anda melenceng jauh sekali dari pulau impian, sementara di sekeliling anda yang terlihat cuma laut dan langit.

Dalam dua jam, anda bisa saja telah sampai di pulau impian. Tetapi bila anda salah arah – anda bisa kehabisan bahan bakar sebelum bisa mencapai pulau impian.

Hidup tanpa tujuan yang jelas, tanpa mengetahui dan mengerti kegunaan hidup anda – adalah sama dengan dilema pulau impian. Semua impian anda sebenarnya bisa tercapai, namun untuk mencapainya
anda harus mengetahui peta impian. Yaitu apa, di mana, dan bagaimana mencapainya. Anda mutlak mengetahui arah untuk mencapainya. Tentukan peta anda sekarang – untuk dapat mencapai impian anda. Buat seteliti dan seakurat mungkin – dan selanjutnya anda tinggal mengarahkan speedboat anda ke pulau impian… Untuk selanjutnya, Anda meraihnya, merengkuhnya, dan tersenyum dengan bangga, “Inilah impianku, dan aku telah mendapatkannya.”
==========
Sahabat, berhentilah sejenak dan mari kita saling mendoakan, doa untuk sahabat kita, orang tua kita, orang yang kita cintai, serta tak lupa admin web ini :) . Semoga peta menuju impian hidup yang kita rancang, diridhoi Allah SWT. Kita sadari tubuh kita, nyawa kita dan nafas kita, sepenuhnya adalah miliknya. Tiada satupun peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita, tanpa ridhoNya. Selamat berjuang sahabat… Impian itu, sudah rindu untuk kita rengkuh, dan kita peluk.

Sumber : Resensi.net

Impian Sejati

by Obor motivasi-Resensi.net

Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.

“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.

Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.

“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”. “Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.

“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.

“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.

“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.

Sahabat, apakah anda saat ini mempunyai impian sejati ? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian. Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil BMW, kalo nggak, Kijang juga gak apa-2.

Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda. Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada. Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.

Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun. “Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……” bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak anda ?

Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan’ membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang negatif.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata “NO”. “Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana,jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik. Tapi karena terlampau seringnya kata “NO’ itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata “NO”.

Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati’. Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja
atau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses.

Atau ada pula type orang yang terjebak di dalam `comfort zone’, dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata “Ah, buat apa rumah besar-besar …. Bisa ngontrak aja sudah bagus ……”.

Type ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ……. malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah, sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel’ dengan mereka. Kalau anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2 anda , “Saya punya impian untuk jadi orang sukses. Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”. Lalu coba lihat ….. berapa banyak yang mentertawakan anda ….. Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung anda. Masih maukah anda meraih impian tersebut ….. setelah anda ditertawakan ….?

Sahabat, saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita. Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.

Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya !

Semoga sukses !

Motivational Quotes

There are many people who have big plans but their big plans never come true. The reason is, too many people have big plans but fail to keep their small agreements
- Robert Kiyosaki -

The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams
- Eleanor Roosevelt -

What ever the mind of man can conceive & believe, it can achieve !
- Napoleon Hill -

Most of the important things in the world have been accomplished by people who have kept on trying when there seemed to be no hope at all
- Dale Carnegie -

I can not give you the formula for success, but I can give you the formula for failure, which are try, try and try
- Herbert Bayard Swope -

Sumber: Resensi.net

Jumat, 02 Januari 2009

Intan Bernilai Tinggi

Intan memiliki berbagai kegunaan baik dalam mengeboran, alat potong, maupun perhiasan. Tetapi bukan hal itu yang membuat intan / berlian menjadi sedemikian berharga. Berlian asli menjadi berharga karena jarang ada dan sulit didapatkan.
Hal ini berguna untuk diingat saat anda berhadapan dengan kendala/masalah. Kendala memberi nilai bagi apa saja yang hendak anda capai. Semakin sulit pencapaian, semakin berharga hasilnya.
Berlian menjadi mahal karena anda harus menggali demikian dalam dan sulit – untuk menemukannya. Andai saja berlian terserak begitu saja di atas tanah, tentu berlian jadi tak berharga. Mungkin malah anda harus MEMBAYAR seseorang untuk membuangnya bagai sampah.
Demikian pula dengan pencapaian. Hal-hal enteng, yang cuma perlu sedikit usaha – biasanya bernilai rendah atau tak berharga. Untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi, anda harus mengatasi tantangan yang juga tinggi.
Apakah anda sedang menggali berlian, atau sedang menyendok sampah…? Ukurlah nilai tantangannya. Karena hal itu yang memberi nilai sejati.

by Project Prometheus
Sumber : Resensi.net

Kamis, 01 Januari 2009

Catatan Andrie Wongso: Mengenali Jati Diri

Catatan Andrie Wongso
Mengenali Jati Diri
Penulis : Andrie Wongso

Talk Show AW Success Wisdom & Motivation di Radio Sonora, Selasa (2 Februari 2010) ini amat menarik. Saya membawakan tema MENGENALI JATI DIRI. Tema ini penting karena ketidakmampuan mengenali jati diri mengakibatkan kita tidak mampu mengembangkan potensi-potensi terbaik yang dimiliki. Perjuangan tanpa dilandasi oleh keyakinan dan kepercayaan diri yang kuatakan mudah kendur dan menyulitkan kita meraih sukses yang diinginkan.

Namun jika sudah mengetahui siapa diri kita, jalan menuju sukses luar biasa sudah terbuka. Ini seperti cerita yang saya bawakan pagi tadi.

Ada seekor anak macan yang merasa jadi kambing dan bersuara seperti kambing karena dibesarkan oleh ibu kambing. Suatu hari, seekor macan besar yang sedang berburu melihat suatu hal yang aneh: ada anak macan berlari ketakutan di antara kambing-kambing yang menyelamatkan diri. Ia menangkapnya dan mengatakan, "Kamu bukan kambing! Kamu adalah macan... sama seperti aku!" Macan kecil tak percaya. Maka, macan besar membawanya ke tepi danau yang jernih agar si macan kecil bisa melihat bayangannya. Macan kecil pun terkejut.

Sesaat setelah menyadari kenyataan itu, seketika naluri sebagai seekor macan pun menyeruak. Ia menoleh ke arah macan besar yang sedang mengaum keras menunjukkan rasa senang dan kemenangannya. Macan kecil pun mulai menirukan perilaku macan besar. Dengan penuh percaya diri sambil membusungkan dada, ia mengaum kencang. "Aku bukan kambing..! Aku adalah macan..! Aku adalah raja hutan! Penguasa rimba yang gagah berani!!"

Tidak lama kemudian, ada pendengar yang menelepon. Ia menanyakan bagaimana memotivasi diri agar sukses, padahal ia hanya seorang tunanetra. Saya pun menjawab, kita tak perlu memposisikan diri sebagai manusia yang lemah. Hidup itu sudah merupakan karunia yang luar biasa. Setiap orang pasti lahir dengan kelebihan-kelebihannya. Sebagai tunanetra pun kita pasti punya potensi yang dimiliki. Jika kita menjadi pemijat, jadilah pemijat yang melayani sepenuh hati dan memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga pelanggan akan datang dan datang lagi. Pelanggan yang puas akan memberitahukan pada calon pelanggan lain sehingga jumlah pelanggan kita akan bertambah banyak.

Ada penggemar lain, yaitu Pak Eng Han. Ia mantan pekerja di perusahaan multinasional yang sejak 20 tahun lalu mengalami kebutaan. Kekurangan fisik itu memang menjadi hambatan, tetapi ia tak mau menyerah. Ia masih punya kelebihan yang dimilikinya yaitu mengajar matematika. Lalu ia pun memulai hidup baru sebagai guru privat matematika.

Maka, siapa pun kita, dengan mengenali jati diri kita bisa mengoptimalkan kelebihan-kelebihan, atau potensi luar biasa yang dimiliki sehingga bisa sukses. Selama berjuang keras, sukses pasti kita dapat!

Motivasi Diri : Kekuatan Cinta

Motivasi Diri: Kekuatan Cinta
by Rahmat Mr. Power

Mengapa setelah mengikuti seminar motivasi, motivasi tidak bertahan lama?” Pada artikel lain saya sudah membahas bahwa motivasi memang bisa berkurang. Menyangka motivasi itu permanen, adalah kesalahan yang pertama. Alasan kedua ialah kita akan kehilangan motivasi jika kita hanya mengharap motivasi dari luar. Sebab motivasi terkuat datang dari diri sendiri.

Dalam berbagai buku NLP disebutkan bahwa hanya ada dua faktor motivasi yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan atau rasa sakit. Namun jika saya kerucutkan lagi, hanya ada satu faktor motivasi, yaitu cinta. Semakin besar cinta kita, akan semakin besar motivasi yang bangkit.

Lihatlah, banyak orang yang sampai nekat bunuh diri karena putus cinta. Ini menggambarkan bahwa cinta memiliki kekuatan untuk menggerakkan diri kita, bahkan untuk hal-hal yang buruk dan tidak masuk akal. Mungkin Anda sudah banyak mendengarkan kisah cinta picisan, apa pun dilakukan “karena cinta”.

Joe Vitale menyadari kekuatan cinta sebagai motivator utama setelah dia melihat film 50 First Dates (2004) (50 Kencan Pertama) yang menggambarkan usaha seorang pria yang setiap hari berusaha membuat seroang wanita jatuh cinta kepadanya. Usaha ini dilakukan setiap hari, karena sang gadis pujaan memiliki ingatan yang mampu mengingat cuma 1 hari. Ini hanya salah satu dari sekian kisah cinta dalam film.

Anda bisa memanfaatkan kekuatan cinta ini untuk mendapatkan motivasi diri. Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta kepada hal lainnya juga. Saat Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan memiliki motivasi yang cukup saat bekerja. Lihatlah pemasin sepak bola, di tengah jadwal yang ketat, mereka tetap enjoy bermain di lapangan, karena mereka mencintai profesinya sebagai pesebak bola.

Namun, ada cinta yang paling kuat. Saat Anda tidak memiliki cinta ini, sungguh Anda sudah menyia-nyiakan hidup Anda. Inilah cinta yang paling besar, yang memotivasi para mujahid di medan perang. Tidak takut mati, tidak takut rasa sakit, tidak takut apa pun, demi cinta ini. Cinta ini tiada lain, cinta kepada Allah.

Karena bekerja adalah bagian dari ibadah. Begitu juga bisnis adalah bagian dari ibadah. Dan, ibadah adalah sebagai cinta kita kepada Allah, maka kerja dan bisnis kita juga adalah perwujudan cinta kita kepada Allah. Seharusnya, saat kita bekerja dan bisnis, kita akan memiliki motivasi yang tinggi.

Sudahkah?

Mari kita pancangkan niat kita, bahwa kerja dan bisnis kita untuk beribadah. Marilah kita pupuk kesadaran kita, bahwa bisnis dan kerja kita adalah salah bentuk wujud cinta kita kepada Allah.

Adakah perasaan cinta kita kepada Allah? Jika terasa kurang, maka iman kita harus ditingkatkan lagi. Sebab cinta kepada Allah hanya dimiliki oleh mereka yang beriman.

Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah:165)

Motivasi Hidup Sejati

Motivasi Hidup Sejati
by Rahmat Mr. Power

Motivasi hidup akan mempengaruhi hidup Anda. Banyak orang yang masih belum memahami apa yang menjadi motivasi hidup atau baru memahami sebagian dari motivasi hidup sebenarnya. Pemahaman yang kurang atau parsial tentu akan mempengaruhi kualitas kehidupan kita.

Apa definisi motivasi hidup? Kita lihat dulu definisi motivasi. Motivasi pada dasarnya adalah alasan atau dorongan untuk bertindak. Maka motivasi hidup bisa diartikan alasan atau dorongan untuk hidup. Dari sini akan membawa kepada sebuah pertanyaan besar, mengapa kita hidup? Mengapa kita ada di dunia ini? Siapa saya? Banyak orang yang berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Namun mereka tidak akan menemukan jawabannya atau menemukan jawaban yang salah selama mereka mencari dari sumber yang salah.

Seharusnya, jika kita bertanya mengapa kita hidup, kita harus bertanya kepada Yang Menghidupkan kita. Tiada lain adalah Allah SWT. Dan, Allah SWT sudah menjawab pertanyaan kita ini dan dituliskan dalam kitab suci kita Al Qur’an.

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Ad Dzariat:56)

Jadi ibadahlah yang menjadi motivasi hidup sejati kita. Hidup kita tiada lain hanya untuk beribadah kepada Allah. Segala gerak gerik kita, pemikiran kita, dan ucapan kita harus dalam rangka beribadah kepada Allah.

Tentu saja, pemahaman ibadah disini adalah ibadah secara integral. Bukan hanya ibadah ritual saja, tetapi ibadah secara kesuluruhan. Artinya semua aspek kehidupan yang kita jalani harus dalam rangka ibadah.

Jika ibadah sudah menjadi motivasi hidup kita, inilah yang perlu kita lakukan:

Pertama: Jadikan, semua yang kita lakukan saat ini menjadi bernilai ibadah. Tapi hati-hati, ada berbagai tindakan yang tidak bisa diubah menjadi ibadah yaitu tindakan yang nyata-nyata perbuatan maksiat. Untuk tindakan maksiat, harus dihentikan dan diganti dengan ibadah. Untuk mengganti tindakan “biasa” menjadi tindakan ibadah ialah dengan dua cara:

1. Niatkan sebagai ibadah
2. Lakukan dengan cara yang sesuai syariat

Kedua: Ketahui apa saja ibadah yang harus kita lakukan dan lakukanlah sebisa mungkin. Ketahuilah apa yang dilarang dan jangan lakukan.

Mudah-mudahan kita semua menjadi pribadi yang hidup dengan motivasi hidup sejati ini. Inilah moto hidup kita: Hayatuna kuluha ibadah = hidup kita seluruhnya adalah ibadah.

Catatan Andrie Wongso: Kejujuran Mengakui Jati Diri

Catatan Andrie Wongso
Kejujuran Mengakui Jati Diri
Penulis : Andrie Wongso

Pada talk show pagi ini di jaringan radio Sonora, saya membahas tema menarik, yakni mengenai kejujuran mengakui jati diri apa adanya. Ilustrasi cerita yang dibawakan, berjudul AYAHKU TUKANG BATU; berkisah mengenai seorang anak yang tumbuh dewasa dan tak berani mengakui profesi ayahnya yang tukang batu.Karena gengsi, ia lebih suka berpura-pura menyebut ayahnya sebagai kontraktor! Betapa kecewanya sang ayah, ketika mendengar mengenai hal ini.

Tema di atas, mengingatkan saya pada kejadian beberapa waktu lalu. Pada saat itu, saya menjadi narasumber atau bintang tamu pada talk show Solusi Rhenald Kasali di ANTV - host-nya Pak Rhenald Kasali, pakar manajemen dari Universitas Indonesia.

Saya ditanya soal latar belakang pendidikan saya. Saya bilang, "SD, tapi SD juga tidak tamat." Pak Rhenald kaget. Mungkin karena kemampuan saya berkomunikasi dan apa yang telah saya capai tidak mencerminkan sebagai orang yang SD saja tidak tamat.

Bagi saya, mengakui apa adanya itu bukan beban. Malah, menutupi keberadaan yang sebenarnya akan menjadi beban kehidupan yang berkepanjangan. Hidup akan selalu dikungkung oleh perasaan waswas, tidak percaya diri, dan penuh ketakutan.

Teman-teman netter yang luar biasa!!

Hidup dengan penuh kepalsuan tak akan membuat kita maju. Justru kita akan selalu dikejar-kejar ketakutan karena khawatir kepalsuan kita terbongkar.

Tak usah malu mengakui jati diri kita yang sebenarnya, apakah kita dari desa, pendidikan kita rendah, dan sebagainya. Seseorang bisa sukses bukan ditentukan oleh setinggi apa tingkat sosial kita dimulai. Tapi berangkat dari ketulusan kita mengakui jati diri yang sebenarnya, lalu berusaha mengubah nasib dengan bekerja keras dan pantang menyerah. Sukses pasti tak akan berpaling dari siapapun yang mau bekerja keras karena sukses hak semua orang. Success is our right!

Salam sukses, LUAR BIASA!

Menulis Diatas Pasir

Menulis Diatas Pasir
by Rahmat Mr. Power

Menulis diatas pasir itu mudah. Tinggal ambil ranting kemudian buatlah sebuah tulisan. Anda bisa menulis sesuatu yang indah. Bahkan bukan hanya tulisan, istana pasir pun bisa dibuat dengan mudah.

Tahukah Anda, ada sesuatu dibalik kemudahan itu. Menulis diatas pasir memang mudah, tetapi mudah juga terhapus. Sapuan ombak lain, langsung menghapus tulisan indah yang sudah dibuat. Bahkan angin pun bisa menghapusnya.

Apa hikmahnya?

Usaha dan hasil selalu berbanding lurus. Kita tidak bisa bermimpi untuk mendapatkan hasil yang bagus atau hebat tetapi dengan cara yang mudah. Untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, tentu diperlukan usaha yang lebih besar.

Untuk memilih profesi, mana yang Anda pilih yang sulit atau yang mudah? Semakin sulit sebuah profesi, imbalannya yang semakin besar. Jika Anda berharap mendapatkan profesi mudah dengan penghasilan besar, mungkin Anda hanya mimpi. Jika ada, artinya Anda hanya “diberi” bukan imbalan. Namun siapa yang mau memberi? Mungkin orang tua Anda atau sudara Anda. Tapi seberapa banyak orang yang seberuntung itu?

Stop. Hentikan mengandai-ngandai diri menjadi anak dari seorang billionaire. Lupakan saja, sebab ada hal penting yang perlu kita lakukan. Jika Anda ingin mendapatkan imbalan besar, maka langkah pertamanya ialah dengan berusaha memantaskan diri untuk menerima imbalan besar. Baik dalam dunia karir maupun bisnis, keduanya sama.

Ada yang berkata, “Saya memiliki pekerjaan sulit dan berat tetapi saya menerima gaji yang kecil. Apakah berlaku imbalan sebanding dengan usaha pada diri saya?”

Tetap berlaku, sebab orang tersebut memang pantasnya mendapatkan gaji sebesar yang dia terima. Serius. Jika dia memang pantas mendapatkan gaji yang besar, maka perusahaan akan menaikan gajinya atau dia akan direkrut oleh perusahaan lain yang akan membayarnya lebih besar. Kenapa tidak? Karena dia memang belum pantas. Dia harus memantaskan diri untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar. Jika perusahaannya tidak benar, memangnya di dunia ini hanya ada satu?

“Tapi, sulit nyari kerja lagi.”

Nah.. itu dia. Jelaslah dia memang belum pantas. Dia mengatakan sulit.

Jadi, jangan hanya memilih yang mudah-mudah saja. Kita juga perlu mempertimbangkan imbalannya. Jika ingin imbalan yang lebih besar, maka pantaskan diri untuk menerimanya. Pasir pantai hanya pantas menjadi alat tulis sementara. Jika tulisan Anda ingin lebih tahan lama, tulislah diatas batu karang. Memang sulit, tetapi hasilnya jauh lebih lama.

Catatan Andrie Wongso: Menciptakan Keberuntungan

Catatan Andrie Wongso
Menciptakan Keberuntungan
Penulis : Andrie Wongso

Talkshow saya tadi pagi di jaringan Radio Sonora, membahas tema menarik: CREATE YOUR HOKI.Tema ini pernah saya seminarkan pada bulan Februari lalu dan mendapat respons yang luar biasa. Jumlah pesertanya membludak, sampai-sampai panitia harus menambah kursi-kursi di ruangan yang berkapasitas 500-an orang.

Tema ini memang menarik. Sering kita menganggap bahwa garis kehidupan kita sudah ditentukan Tuhan hingga tak ada kesempatan buat manusia untuk mengubahnya. Sehingga ada anggapan bahwa sekeras apapun kerja kita, jika garis tangan bukan untuk jadi orang sukses, maka kita tidak akan bisa sukses. Sebaliknya, serendah apapun kualitas kerja kita, jika garis tangan kita untuk orang sukses,maka kita akan dengan mudah bisa meraih sukses.

Jika itu yang terjadi maka hidup ini akan jadi hambar. Kerja keras tak akan punya harga. Padahal Tuhan menyebutkan, Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tak berusaha mengubahnya sendiri. Artinya ada kesempatan bagi mereka yang mau bekerja keras untuk mengubah nasibnya sendiri menjadi sukses luar biasa.

Teman-teman yang luar biasa!!

Dari banyak contoh kehidupan, mereka yang mau bekerja keras telah membuktikan bahwa mereka bisa meraih sukses jauh dari yang diramalkan banyak orang. Mereka berhasil menciptakan hoki, atau keberuntungannya sendiri.

Sekadar mengingatkan kembali. Dalam cerita di talkshow tadi di Radio Sonora, disebutkan, ada seorang pemuda yang menanyakan rahasia sukses seorang konglomerat Taiwan. Lalu sang konglomerat meminta anak muda itu menengadahkan telapak tangannya dan membaca garis kehidupannya yang menggambarkan nasib, penghidupan, jodoh, dan lain sebagainya. Sesudahnya, pemuda itu dimintanya untuk mengepalkan tangan. Lalu sang konglomerat bertanya, "Di mana sekarang garis-garis tangan itu?"

"Di genggaman saya," sahut si pemuda.

"Artinya adalah, apapun takdir dan keadaanmu, semua ada di dalam genggaman tanganmu sendiri. Begitupun dengan rahasia sukses yang telah saya jalani selama ini, saya berjuang, berusaha, memeras otak dan keringat, bukan satu dua hari tetapi bertahun-tahun lamanya," ujar sang konglomerat.

"Tetapi bukankah masih ada garis-garis di luar yang tidak ikut tergenggam? Sisa garis itulah yang berada di luar kendali kita. Dan itu melambangkan kekuatan spiritual dari Yang Maha Kuasa. Maka, doa, adalah sangat penting! Agar segala sesuatu yang berada di luar kendali kita, mampu kita atasi dengan baik".

Karena itu, teman-teman, nasib kita ada di genggaman tangan kita sendiri. Mari berjuang mendapatkan penghidupan lebih baik, bekerja keras dengan cara yang baik dan halal, serta pantang menyerah. Jangan lupa berdoa, karena sekeras apapun kerja kita jika Tuhan tidak menghendaki maka semua harapan kita tidak akan menjadi kenyataan. Setuju, kan?

Salam sukses, luar biasa!

Catatan Andrie Wongso: Nilai Kegigihan

Catatan Andrie Wongso
Nilai Kegigihan
Penulis : Andrie Wongso

Besok kita akan memperingati hari kelahiran salah satu tokoh besar bangsa kita yaitu Ibu Kartini. Kita semua tahu beliau adalah sosok seorang ibu yang gigih memperjuangkan kesetaraan kaum perempuan. Ibu Kartini adalah emansipasi wanita. Ibu Kartini adalah sosok yang pantang menyerah dalam mengejar apa yang diperjuangkannya. Pagi ini dalam live-talkshow saya di Sonora, saya mengangkat tema kegigihan pula. Orang sukses adalah orang yang semangatnya tak pernah padam untuk mengejar impiannya. Ketika ia gagal, ia akan segera bangkit lagi. Gagal lagi, bangkit lagi.

Saya berikan analogi cerita pagi tadi berupa seekor laba-laba yang ketika dirusak sarangnya, ia akan dengan cepat menganyam sarangnya kembali. Dirusak lagi, ia akan mengulangi menganyamnya lagi. Begitu seterusnya.

Teman-teman yang luar biasa!

Ada peribahasa, kegagalan adalah guru terbaik untuk meraih kesuksesan. Ada pula pepatah, kegagalan merupakan bagian dari proses meraih kesuksesan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Memahami pepatah-pepatah itu bukan sesuatu yang sulit. Namun meyakinkan diri akan makna pepatah-pepatah itu perlu proses pembelajaran hidup yang tak gampang. Semua ini terletak pada cara pandang kita (mind-set) terhadap apa yang kita alami.

Tak ada orang sukses yang tak pernah gagal. Bahkan orang sekelas Thomas Alva Edison pun yang berhasil membuat ribuan hak paten dari hasil penemuannya pernah mengalami kegagalan demi kegagalan. Ketika melakukan percobaan lampu pijar ia mengalami kegagalan sampai ribuan kali sebelum ia sukses menyalakan lampu pijar hingga 40 jam. Namun ia tak pernah menganggap kegagalan-kegagalannya itu sebagai kegagalan, melainkan sebagai proses atau tahapan untuk meraih kesuksesan.

Begitupun kita, ketika kita mengalami kegagalan, kita justru dihadapkan pada proses mengintrospeksi diri. Melalui kegagalan kita bisa mengevaluasi setiap langkah yang telah kita lakukan. Dengan begitu, kita akan tahu hal apa saja yang perlu kita perbaiki dan tahu di mana saja kesalahan yang telah kita perbuat agar tidak mengulanginya. Hal ini akan mendasari langkah kita ke depan menjadi lebih baik.

Mari yakinkan diri kita bahwa kegagalan bukan penghalang. Kegagalan justru adalah kesempatan untuk memperbaiki diri. Ketika kita gagal, kita bangkit lagi. Gagal lagi, bangkit lagi!

Salam sukses luar biasa!!

Catatan Andrie Wongso: Menjadi Diri Sendiri

Catatan Andrie Wongso
Menjadi Diri Sendiri
Penulis : Andrie Wongso

Pada talkshow pagi ini di Radio Sonora, saya membawakan tema "Menjadi Diri Sendiri". Tema ini begitu dekat dengan keseharian kita.

Selain sejumlah pertanyaan dan ungkapan pernyataan dari para pendengar, ada cerita menarik yang saya dapatkan dari internet pagi ini.Teman-teman mungkin ada yang sudah pernah membacanya. Ada seorang laki-laki di China yang kehilangan istri yang dicintainya karena kecelakaan mobil. Suatu kali ia akan menikah lagi. Calon istrinya ini begitu mencintainya! Karena cintanya yang begitu besar, sampai-sampai ia bersedia mengubah wajahnya melalui operasi plastik sehingga wajahnya mirip mendiang istri calon suaminya itu.

"Hati saya berkecamuk. Di satu sisi saya ingin menjadi diri saya sendiri, tapi di sisi lain saya tak ingin kehilangan pernikahan ini. Semoga operasi ini tak membuat saya tampak bodoh," ujar perempuan itu. Saya membayangkan, betapa mengerikannya jika tuntutan itu tak hanya raut wajah, tetapi termasuk hal-hal lain yang mungkin lebih detail. Karena setiap manusia tak mungkin sama. Bahkan kembar identik pun selalu punya perbedaan.
Teman-teman yang luar biasa!

Godaan menjadi orang lain alasannya bisa macam-macam. Bisa karena cinta seperti perempuan tadi, bisa demi harta, demi tahta, atau demi lainnya. Itu karena kita merasa tak layak jadi diri kita sendiri. Kita merasa diri sendiri rendah dan kecil.

Meniru boleh-boleh saja, belajar dari orang lain juga baik-baik saja, tetapi tidak harus dengan mengecilkan dan meremehkan diri sendiri. Bagaimanapun keadaan kita, kita sepantasnya tetap bersyukur dan tetap bangga menjadi diri kita sendiri.

Mari, kita melatih serta memelihara keyakinan & kepercayaaan diri, dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki. Kemudian, siap berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan. Dengan kekayaan mental seperti ini, pastilah kemajuan dan kesuksesan yang lebih baik akan dapat kita peroleh.

Be yourself!

Salam sukses, luar biasa!!

Catatan Andrie Wongso: Proses Perjuangan

Catatan Andrie Wongso
Proses Perjuangan
Penulis : Tim AndrieWongso.com

Filosofi saya adalah Success is My Right. Sukses adalah hak saya. Sukses juga hak Anda. Suksesadalah hak siapa saja yang mau dan berani memperjuangkannya.

Akan tetapi tak ada jalan pintas untuk sukses sejati. Bila fokus pikiran kita dipenuhi keinginan mencapai sukses secara singkat, maka langkah yang kita ambil bisa cenderung negatif. Bisa menghalalkan semua cara, melanggar hukum, bahkan tega mencelakai siapa pun yang mencoba menghalangi demi memperoleh sukses secara instan. Bahkan, dengan jalan pintas hidup justru jadi tidak terasa nikmat. Hidup akan terlalu cepat mencapai tujuan.

Seperti yang saya gambarkan pada ilustrasi cerita pada talkshow tadi pagi di jaringan Radio Sonora, seorang anak muda mendapatkan gasing dari seorang kakek yang bisa memutar waktu. Jika diputar ke kanan waktu akan bergerak ke depan. Jika diputar ke kiri waktu akan bergerak ke belakang. Ia terus memutar waktu ke depan untuk segera tiba pada kondisi yang dicita-citakannya. Makin sering ia memutar gasing ke kanan, makin cepat sampai pada satu keadaan yang diinginkan. Namun tanpa disadarinya ia pun makin cepat tua. Ternyata terlalu cepat meloncat ke masa depan untuk meraih segala keinginannya membuat hidupnya hambar dan tak berarti. Tak ada lagi kenikmatan hidup.

Teman-teman yang luar biasa!

Dalam kehidupan nyata kita pun sering melihat orang-orang yang ingin cepat meraih apa yang dicita-citakannya tanpa melalui proses yang benar. Mereka melakukannya dengan menghalalkan segala cara. Ada orang yang ingin cepat kaya lalu melakukan korupsi. Ada orang yang ingin cepatmendapat gelar doktor dengan predikat cum laude atau lulusan terbaik, lalu menyadur hasil karya orang lain dari luar negeri. Pada tahap awal ia bisa lulus sesuai dengan apa yang diinginkannya. Namun dunia tidak tidur. Apalagi di zaman internet sekarang ini di mana informasi seluruh dunia sudah menyatu. Tak perlu lama ia pun ketahuan kalau disertasinya adalah hasil plagiat. Kita baru-baru ini membaca beritanya di mana-mana.

Begitu pun dengan koruptor tadi. Ia mungkin bisa mencapai kekayaan yang diinginkannya. Namun ketidaknormalan kekayaan itu mudah diketahui. Lalu diusut yang akhirnya ketahuan kalau dia korupsi. Ia kemudian digiring ke penjara. Sungguh ironis hidupnya, di masa tuanya ia justru tak menikmati kekayaannya.

Karena itu, teman-teman, jangan menghindari proses hidup kendatipun itu pahit. Ikuti tahap-tahapan meraih sukses itu dengan baik, sesuai norma dan aturan, kerjakan dengan antusias, lakukan dengan gigih, dan jangan mudah menyerah. Sesungguhnya kenikmatan kesuksesan justru berada pada nilai proses perjuangan yang kita lakukan.

Setuju? Salam sukses luar biasa!

Hidup adalah Pilihan

Hidup adalah Pilihan
Created by : admin

Ada 2 bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar,aku ingin menjejakkan akarku dalam2 di tanah ini dan menjulangkan tunas2ku diatas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk2 daunku"...Dan bibit itupun tumbuh,makin menjulang...

Bibit yang kedua berguman..."Aku takut,jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini,aku tak tahu apa yang akan kutemui dibawah sana.Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas,bukankah nanti keindahan tunas2ku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak.Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka,dan siput2 mencoba untuk memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah,semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman"...Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian seekor ayam mengais tanah itu,menemukan bibit yang kedua tadi dan menaploknya segera.

Memang selalu ada saja pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon2 yang harus kita jalani. Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan,kengerian,keraguan,kebimbangan2 yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan2 untuk tak mau melangkah,tak mau menatap hidup.
Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah..Dan karena hidup adalah pilihan,maka pilihlah dengan bijak...

Share and Be Happy

Take and Give, itulah kata yang sering kita dengar. Namun sekarang telah terjadi pergeseran, sejak dengan memberi kita akan mendapatkan kebahagiaan maka istilahnya menjadi Give and Take. Kita semua ini harus berbagi agar mendapat kesejahteraan bagi semua umat. Namun semangat berbagi memang masih harus diperjuangkan.
Berikut adalah ilustrasi cerita, yang dengannya kita bisa terinspirasi dan termotivasi untuk berbagi.
Adi adalah seorang anak SD kelas lima. Dia selalu membawa bekal ke sekolah. Setiap hari Adi selalu datang pagi sekali. Teman – temannya pun belum ada yang datang. Suatu hari saat jam istrahat tiba, Adi terkejut melihat bekal yang dibawanya dari rumah berkurang separuh.

Dia pun bertanya dalam hati, siapa kiranya yang mengambil separuh bekalnya. Ketika pulang sekolah, Adi langsung mengklarifikasi mengenai bekalnya yang hilang separuh itu kepada ibunya. Lalu Ibu Adi berkata bahwa beliau tidak pernah kurang menyiapkan bekal Adi.

Seminggu kemudian, saat kembali ke kelas, Adi terkejut melihat penjaga sekolah mengendap ke kelas Adi dan mengambil sepotong bekalnya. Setelah mengambil bekalnya, penjaga itu pun keluar dengan raut wajah tertekan dan murung. Sepulangnya dari sekolah, Adi bercerita kepada Ibunya bahwa penjaga sekolahlah yang mengambil bekalnya. Adi lalu menceritakan niatnya untuk mengadukan kepada Wali Kelas dan Kepala Sekolah, tapi Adi ragu karena kasihan juga dengan penjaga sekolah itu jika saja dia nantinya dihukum dan dikeluarkan dari sekolah.

Tapi bagaimanapun, mengambil bekal tanpa ijin itu salah, walaupun dia baik. Ibunya lalu menyarankan agar Adi tidak melaporkan dulu masalah ini ke Kepala Sekolah, karena dia kenal baik dengan keluarga penjaga sekolah itu. Paling tidak ketika mengambil bekalnya, toh dia mengambil hanya setengah dan setengahnya lagi tetap ditinggalkan agar Adi tidak kelaparan. Ibunya kemudian mengambil jalan tengah dengan memberikan bekal dua kali lebih banyak kepada Adi. Dan nantinya Adi harus memberikannya kepada penjaga sekolah itu.

Ibu Adi menekankan agar Adi tidak menegur atas perbuatan penjaga sekolah itu, hanya berikan saja bekal itu dan lihat reaksinya. Keesokan harinya, Adi memberikan bungkus bekal itu kepada penjaga sekolah dan melakukan tepat seperti apa yang ibunya sarankan. Ketika menerima itu, Penjaga Sekolah terkejut sesaat, wajahnya pucat dan takjub. Dengan tangan gemetar diterimanya bingkisan itu, tampak matanya berkaca – kaca. Dan sambil berkata terbata, dia pun mengaku bahwa dialah yang mengambil setengah jatah bekal Adi.

Penjaga itu menyesal dan merasa bersalah. Lalu dia menerangkan alasan dia mengambil bekal Adi. Saat itu anaknya sakit dan anaknya membutuhkan makanan, sementara dia tidak punya uang. Uang yang ada digunakan untuk biaya melahirkan istrinya. Penjaga sekolah itu juga berterima kasih kepada Adi, karena tidak dilaporkan ke Kepala Sekolah. Sekaligus Penjaga Sekolah itu juga menitipkan maaf dan terima kasih kepada Ibu Adi yang telah begitu pengertian dan baik hati, mau memberikan bekal lebih pada hari itu. Setelah memberikan hal itu, Adi mengangguk senang dan meninggalkan Penjaga Sekolah itu sendiri.

Kesalahan walau dengan alasan apapun tidak akan menjadi benar. Mau menyadari, mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah suatu kebesaran jiwa. Dan berjanji untuk tidak mengulangi adalah kebijaksanaan tertinggi. Sebaliknya bisa memaafkan orang yang bersalah kepada kita, bahkan rela memberikan bantuan dan menyadarkannya, bukan hanya damai di hati, tetapi sekaligus menunjukkan kita sebagai mahluk ber-Tuhan. Maka jelas sekali dengan berbagi maka kita akan bahagaia. Share and be happy. (hac)

sumber : andrie wongso

Tahta Untuk Sang Putri

Tahta Untuk Sang Putri

Seorang ayah, kebetulan pengusaha kaya multi-usaha, menghadapi soal yang amat pelik. Siapakah yang harus dipilihnya menjadi President & CEO menggantikan dirinya memimpin kerajaan bisnisnya yang sudah dibangun susah payah lebih dari setengah abad?

Kini usianya sudah berkepala tujuh dan penyakit-penyakit tua sudah mulai menggerogoti dirinya. Ia tahu sebentar lagi dirinya akan mengikuti jejak nenek-moyangnya menuju lorong hidup manusia fana.

Anaknya tiga orang. Si sulung amat cerdas, meraih MSc. dan MBA luar negeri, ia berselera canggih, senang glamour, ambisius, dan punya pergaulan yang luas di kalangan jet set. Cuma si ayah cukup khawatir karena si sulung ini punya bakat bercumbu dengan bahaya seperti (konon) keluarga Kennedy. Naluri jdinya gede, dan niat curangnya pun cukup kuat. Singkatnya, ia cerdas, kreatif, namun lihai dan licin.

Si tengah, lebih hebat lagi. Bergelar PhD. bidang kimia dari universitas beken di Amerika, ia lulus dengan predikat magna cum laude. Papernya bertebaran di jurnal-jurnal internasional. Bangga sekali hati si ayah yang cuma lulus SMP zaman Jepang. Dia dosen dan peneliti. Dan di perusahaan ayahnya dia menjabat sebagai Direktur Riset dan Pengembangan. Tetapi menjadi CEO, ia terlalu akademis.

Kurang cocok dengan bisnis mereka yang kini berspektrum sangat lebar.

Si bungsu, satu-satunya perempuan, cuma lulus S1 dalam negeri.

Meskipun sejak lima tahun terakhir ia bergabung dengan usaha ayahnya sebagai Direktur Grup Konsumer, tetapi ia memulai karirnya di perusahaan asing sebagai wiraniaga (marketing executive). Ia merangkak dari bawah hingga 15 tahun kemudian bisa mencapai posisi General Manager. Otaknya kalah brilian dbanding kedua kakaknya.

Meskipun cenderung hemat berkata-kata, namun ia menunjukkan bakat memimpin yang baik. Ia mampu mendengar dengan intens. Berbagai pendapat dan gagasan bisa diolahnya dengan dalam.

Gaya hidupnya biasa saja. Ia disenangi sekaligus disegani orang karena sikapnya yang fair, jujur, dan mampu merakyat dengan para bawahannya.

Nah, jika Anda adalah konsultan independen, siapakah pilih an Anda menggantikan sang patriarch menjadi President & CEO? Saya bertaruh, sebagian besar Anda akan menominasikan si bungsu. Dan si ayah juga demikian. Masalah ini menjadi pelik, karena menurut adat-istiadat, si sulunglah pewaris takhta. Dan, ia sangat berambisi untuk itu. Sedang si bungsu, selain paling buncit, perempuan lagi. Jadi ia kalah status, gelar dan gender. Bagaimana jalan keluarnya? Konsultan angkat tangan. Rujukan buku teks tidak ada. Sang patriarch akhirnya hanya bisa mengandalkan wibawa dan hikmatnya sebagai ayah.

Lalu dipanggilnya ketiga anaknya. Dibentangkannya persoalan secara gamblang. Diuraikannya plus-minus setiap anaknya. Dianalisisnya kemungkinan sukses masing-masing memimpin grup usaha itu menuju milenium ketiga. Dialog pun dimulai. Dan si ayah segera maklum, dead lock akan terjadi. “Sudahlah, aku akan memutuskan sendiri siapa penggantiku,” kata orangtua itu akhirnya. Ketiganya takzim menurut. Seminggu kemudian, si ayah datang dengan sebuah ujian. “Barangsiapa bisa mengisi ruang ini sepenuh-penuhnya, maka dialah penggantiku,” katanya sambil menunjuk ruang rapat yang cuma terisi empat kursi dan sebuah meja bundar. “Budget maksimum Rp1 juta,” tambahnya lagi.

Kesempatan pertama jatuh pada si sulung. Enteng, pikirnya. Besoknya, dipenuhinya ruangan itu dengan cacahan kertas berkarung-karung. Dan memang ruangan itu menjadi padat. “Bagus, besok giliranmu,” kata si ayah kepada anak keduanya.

Duapuluh empat jam kemudian, ruangan itu pun dipenuhinya dengan butiran styro- foam yang diperolehnya dengan menghancurkan bekas-bekas packaging. “Oke, besok giliranmu,” kata sang patriarch menunjuk putrinya.

Esoknya, ketika acara inspeksi dimulai, ternyata ruangan masih kosong. “Lho, kok kosong?” tanya ketiganya hampir serempak. Sang putri diam saja. Dimatikannya saklar lampu. Dari sakunya dia keluarkan sebatang lilin. Ditaruhnya di atas meja. Lalu disulutnya dengan sebatang korek api. “Lihat, ruangan ini penuh dengan terang. Silahkan dinilai, apakah ada celah kosong tak tersinari,” katanya kalem. Tak terbantah siapa pun, dia dinyatakan menang dan sang putri pun berhak menduduki kursi tertinggi. Problem solved.

Kualitas yang ditunjukkan sang ayah dan putrinya adalah apa yang saya sebut sebagai hikmat. Ciri utama orang berhikmat (wise person) ialah kemampuan memecahkan masalah secara genuine dan memuaskan. Ini selaras dengan Jerry Pino yang merumuskan hikmat sebagai kemampuan membuat the best decision at any given situation.

Pintar, di pihak lain, adalah kemampuan mencerna dan mengolah informasi secara cepat. Ciri-cirinya, rasional, metodik, linier, dan analitik. Kepintaran umumnya diperoleh dengan olah otak sampai botak.

Dari dulu botak memang ciri orang pintar. Tetapi hikmat (wisdom) tidak hanya memerlukan olah otak tetapi terutama olah hati. Jarang kita sadari, hati kita sebenarnya bisa berpikir. Dalam tradisi literatur kuno, terutama kitab-kitab suci, hati adalah lokasi kebijaksanaan, hikmat dan kepandaian. Lebih spesifik, hati adalah access point kita kepada the higher knowledge, yakni kepada Tuhan sendiri. Dalam arti ini, orang bijak selalu berkonotasi orang alim dan saleh.

Kini, ketika rasionalisme warisan Descartes dan Immanuel Kant menjadi panglima, kebijaksanaan yang berasal dari hati (nurani atau suara hati) cenderung dinomorduakan. Yang utama adalah kepala. Dunia politik, bisnis dan kemasyarakatan kita kemudian didominasi oleh para pakar dan teknokrat bergelar master, doktor, dan profesor.

Siapa yang Menghalangi Sukses Anda?

Siapa yang Menghalangi Sukses Anda?
by Rahmat Mr. Power

Yang paling mudah, adalah kita menyalahkan orang lain atau lingkungan sebagai penyebab kegagalan kita. Jika seseorang selalu menyalahkan orang lain dalam kegagalan dirinya, maka sudah jelas ada pikiran negatif pada orang ini yang harus disembuhkan. Sementara ada juga yang sadar bahwa penyebab kegagalan ada dirinya sendiri, namun dia tetap saja membiarkan dirinya menghalngi sukses. Termasuk yang manakah diri Anda?

Di Indonesia, meski penduduk miskinnya banyak, meski pemerintahnya banyak yang korup, meski dunia bisnis tidak kondusif, tetapi tetap saja masih banyak orang yang bisa berhasil dengan cara yang jujur. Jadi bukan lingkungan yang menyebabkan seseorang gagal atas berhasil. Kita tidak bisa menyalahkan lingkungan termasuk kondisi bangsa Indonesia. Jika memang kondisi bangsa Indonesia membuat kita gagal, seharusnya semua orang Indonesia gagal.

Mungkin ada yang mengatakan, saya tidak didukung oleh keluarga. Tahukah Anda, bahwa banyak orang yang berhasil di dunia bisnis, padahal pada awalnya mereka tidak didukung oleh keluarga. Keberhasilan juga tidak ditentukan oleh industri tertentu. Dalam suatu industri, ada yang berhasil ada juga yang gagal. Juga tidak ditentukan oleh profesi tertentu, dalam suatu profesi ada yang berhasil ada yang gagal.

Kesimpulannya ialah kegagalan atau keberhasilan Anda ditentukan oleh Anda sendiri. Mungkin ada juga yang menyalahkan takdir. OK, saya adalah orang yang beriman, saya percaya dengan takdir. Namun bukankah Allah memberikan kekuatan dan kehendak kepada kita untuk berbuat dan menghasilkan. Banyak dalil yang mengatakan bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita usahakan. Jadi jangan buru-buru menyalahkan takdir atas kegagalan kita.

Kegagalan disebabkan karena kita belum berpikir dan bertindak dengan cara yang benar. Sebagai contoh, saat Anda mengambil segelas air kemudian meminumnya, berapa kali Anda gagal? Hampir tidak pernah gagal bukan? Mengapa? Karena Anda sudah bertindak dengan benar dalam hal meminum air. Mengapa Tiger Wood begitu akurat dalam memukul bola golf? Sebab dia berpikir dan bertindak dengan benar saat memukul bola golf.

Jadi saat Anda gagal melalukan sesuatu. Saat Anda gagal berbisnis. Semuanya karena kita belum berpikir dan bertindak dengan benar. Teknologi NLP mengatakan, jika kita bisa meniru secara persis apa yang dilakukan oleh orang lain, maka kita akan mendapatkan hasil serupa. Hanya saja, sering kali kita tidak meniru orang lain secara lengkap sehingga tidak menghasilkan hasil yang sama. Saat kita ingin menghasilkan hasil yang sama dengan seseorang, kita harus bisa meniru dengan tepat, mulai dari fisiologi, emosi, dan pikiran.

Mengapa kita jarang sekali gagal meminum air? Sebab kita sudah menguasai fisiologi, emosi, dan tindakan saat meminum air. Hal ini bisa kita aplikasikan untuk hal yang lebih rumit, caranya ialah dengan mempelajari bagaiman fisiologi, emosi, dan pikiran pada hal rumit tersebut. Anthony Robbins yang bukan seorang militer tetapi bisa mengajarkan cara menembak, karena dia mempelajari sub model orang yang mahir menembak terlebih dahulu. Sub model bisa dikatakan sebagai gabungan dari fisiologi, emosi, dan pikiran.

Berapa persen kegagalan yang disebabkan oleh takdir? Memang belum pernah ada pengujian. Para ahli penelitian dan statistik mengatakan bahwa kesalahan random (tidak sistematis) tidak lebih dari 2%. Selebihnya adalah kesalahan sistematis artinya kesalahan yang bisa diperbaiki. Berapa kali Anda gagal minum air? Hampir tidak pernah bukan? Mingkin 1 banding seratus? Mungkin 1 banding 1000? Intinya sangat jarang.

Jadi bisa disimpulkan bahwa yang mengahalangi sukses Anda ialah Anda sendiri. Tindakan Anda, pikiran Anda, dan emosi Anda belum seperti orang sukses. Ketiganya harus baik jika Anda ingin sukses. Banyak orang yang mahir tetapi ternyata tidak sukses. Hal ini juga bisa menjawab pertanyaan mengapa tindakan yang sama menghasilkan hasil yang berbeda. Jawabannya ialah karena pikiran dan emosinya berbeda.

Antara Sabar dan Mengeluh

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.

"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu ?" Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?" Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?" Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?" Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."

Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah.

Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
" Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil keksaihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,:

" Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."

Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari uap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)

Ide Menjadikan Anda Sukses bila Anda Berani Mewujudkannya......

Di suatu desa ada 3 orang pemuda sedang membicarakan impian masing-masing.


Pemuda 1;" Saya punya ide akan membuat perusahaan jasa penerbangan"
Pemuda 2 :"wah hebat benar ide lu....kalau aku punya ide menjadi manager bank internasional "
Pemuda 3 tidak mau ketinggalan : " wah..hebat-hebat semuanya ide kalian ,kalau gue sih idenya membuat Mall terbesar di indonesia"

Ketika 3 pemuda ini lagi asyik membicarakan ide-ide nya yg hebat lewatlah seorang kakek "Nak kalian lagi ngapain? " sapa sang kakek,lalu pemuda itu menjawab " ini lho kek..kami sedang membahas idi-ide kami unutk sukses" jawab sang pemuda ,lalu sang kakek bertanya " Memangnya ide kalian apa saja?" pemuda itu menyebutkan ide nya masing-masing," wah hebat benar ide kalian" jawab sang kakek,"apa yang sudah kalian lakukan unutk memwujudkan ide itu" tanya kakek ,ketiga pemuda itu semuanya teridam tidak ada satupun sudah yg meklaksanakan ide yang hebat itu ,lalau sang kakek memberi nasehat" Nak ide-ide kalian hebat tapi kalau ide itu tidak di wujudkan kalian tidak akan kemana-mana,kalain tidak akan sukses kalau hanya membicarakan ide sebaiknya mulailah dari sekarang jangan di tunda -tunda"

Motivasi Juga Penentu Nasib

Motivasi Juga Penentu Nasib


Di zaman dahulu ada seorang Jendral dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat
tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat
lebih banyak. Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya
gentar kalau-kalau akan menderita kekalahan.

Dalam perjalanan menuju medan perang, Jendral itu berhenti di sebuah altar
vihara. Ia sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa. Sedangkan
prajuritnya menanti di luar vihara dengan harap-harap cemas. Tak lama
kemudian, sang Jendral keluar dari vihara.

Ia berteriak pada seluruh pasukannya, “Kita telah mendapat petunjuk dari
langit.” Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil
mengacungkan koin itu ke udara ia berkata, “Sekarang, kita lihat apa kata
nasib. Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul, maka kita akan
menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung
pada nasib.”

Jendral lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar
di udara. Lalu jatuh berguling-guling di tanah. Seluruh pasukan mengamati
apa yang muncul. Setelah agak lama menggelinding ke sana-kemari, koin itu
terhenti. Dan yang muncul adalah KEPALA. Kontan seluruh pasukan berteriak
kesenangan. “Hore..! Kita akan menang. Nasib berpihak pada kita, Ayo serbu
dan hancurkan musuh. Kemenangan telah pasti.”

Dengan penuh semangat Jendral dan pasukan itu bergerak menuju medan perang.
Pertempuran berlangsung dengan sengit. Ternyata dengan keyakinan dan tekad
yang membaja akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan.
Jendral dan seluruh pasukannya betul-betul senang. Seorang prajurit berkata,
“Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah nasib.”

Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh penduduk. Raja pun
terkagum-kagum mendengar kisah peperangan yang dashyat itu. Beliau bertanya
pada sang Jendral bagaimana ia mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga
begitu gagah berani. Sang Jendral kemudian menyerahkan koin emasnya pada
Raja sambil berkata, “Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik.”

Raja menerima dan mengamati koin emas itu yang ternyata kedua sisinya
bergambar: KEPALA..!

Pojok Renungan:
Langit adalah adil, dan tidak ada orang yang dikecualikan. Yang bisa
menolong dirimu adalah dirimu sendiri. (adapted from The Book of ZEN -
Freedom of The Mind” – Tsai Chih Chung)